Keridhaan Shafiyyah Bintu Abdil Muththalib terhadap Qadha Allah

Ibnu Ishaq berkata, “Saya dengar bahwa setelah perang Uhud selesai, Shafiyyah bintu Abdil Muththalib datang untuk melihat saudara kandungnya, Hamzah. Melihat hal itu, Rasulullah saw. berkata kepada Zubair ibnul ‘Awwam, anaknya, “Temuilah ibumu lalu bawalah dia kembali agar tidak melihat apa yang terjadi pada saudaranya”.
Maka Zubair menemui ibunya dan berkata, “Wahai ibu, sesungguhnya Rasulullah saw. memerintahkan kepadamu untuk kembali”.
Shafiyyah menjawab, “Mengapa? Saya sudah mendengar bahwa saudaraku dicincang, dan itu fi sabilillah. Maka tidak ada yang membuat kami ridha dari hal itu. Sungguh insya Allah saya akan ikhlas dan bersabar”.
Kemudian Zubair mendatangi Rasulullah saw. dan memberitahu beliau tentang hal itu. Maka Rasulullah saw. bersabda, “Biarkan dia”.
Lalu Shafiyyah mendatangi mayat Hamzah, melihatnya kemudian menshalatinya. Dan dia mengucapkan innalillahi wainnaa ilaihi raaji’uun dan memohon ampun untuknya. Kemudian Rasulullah saw. memerintahkan agar mayatnya dikubur bersama Abdullah bin Jahsy. Hamzah sendiri adalah paman Abdullah bin Jahsy. Kemudian para syuhada Uhud yang berjumlah tujuh puluh orang dikubur di tempat terjadinya peperangan. Radhiyallahu ‘anhum ajma’iin.