TOBAT ABUL HARITS AL-AULASI

Ibnul Jauzi berkata, “Dia dahulu seorang pemuda yang awalnya sering bernyanyi.
    Ketika aku dalam kelengahanku, tiba-tiba aku melihat seorang yang sedang sakit terhempas di pinggir jalan. Aku pun menghampirinya dan berkata kepadanya, ‘Apakah kamu ingin sesuatu?’
    Dia menjawab, ‘Ya, aku ingin buah delima.’
    Kemudian aku membawakan buah delima untuknya. Ketika buah itu aku letakkan di depannya, dia mengangkat matanya ke arahku seraya berkata,  ‘Semoga Allah mengampunimu.’
    Pada saat sore harinya hatiku langsung saja berubah dari sikap dan perlakuan yang sebelumnya aku lakukan seperti main-main. Aku selalu merasa takut mati. Aku pun meninggalkan semua yang aku miliki. Aku pergi hendak mengerjakan ibadah haji.
    Aku keluar dan berjalan di waktu malam dan siang. Aku bersembunyi karena takut menimbulkan fitnah. Ketika aku berjalan di waktu malam, tiba-tiba aku menjumpai ada sekelompok orang sedang minum-minum. Ketika mereka melihatku, mereka bingung dan tercengang lalu mempersilakanku duduk kemudian menawarkan makanan dan minuman. Aku berkata kepada mereka, ‘Aku hanya ingin buang air kecil.’
    Mereka lalu mengutus seorang anak kecil untuk menemaniku ke tanah lapang. Dalam perjalanan menuju ke tanah lapang, aku tersesat dan masuk ke hutan. Aku berkata kepada anak tadi, ‘Pulanglah kamu, aku malu kepadamu.’ Anak itu kemudian  pulang. Saat itu aku melihat ada seekor binatang buas di hutan itu sedang berjalan ke arahku, aku pun berkata, ‘Ya Allah ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang aku tinggalkan dan dari apa aku keluarkan. Jauhkanlah bahaya binatang buas ini dariku.’ Tak lama kemudian, binatang buas itu segera berpaling dan pergi menjauh. Aku segera kembali ke jalan raya sampai akhirnya aku sampai ke Mekah. Di sana aku berjumpa dengan orang-orang yang aku dapat belajar kepada mereka.”42