Kisah Keridhaan Seorang Ahli Ibadah kepada Qadha Allah

Ibnu Abid Dunya meriwayatkan dari Ali Ibnul Hasan bin Musa, dia berkata, “Seorang lelaki berkata, “Saya akan menguji seseorang yang diuji oleh Allah”.


Lelaki itu berkata, “Lalu saya mendatangi seorang lelaki di Tharthus yang ujung-ujung kakinya sudah dimakan rayap. Lalu saya katakan kepadanya, “Bagaimana kondisimu pagi ini?”


Dia menjawab, “Demi Allah, pagi ini semua urat dan semua anggota tubuhku terasa sangat sakit. Seandainya orang-orang Romawi dengan kekafiran dan kemusyrikan mereka melihat kondisiku, pasti mereka akan merasa kasihan kepadaku. Dan tentunya Allah mengetahui hal ini. Allah menyukai hal ini terjadi kepadaku, sebagaimana saya juga menyukainya dari Allah, karena berapakah yang Dia ambil dari saya? Saya juga ingin Tuhanku memotong anggota-anggota tubuhku yang karenanya saya mendapatkan dosa, sehingga tidak tersisa di tubuhku kecuali lidahku untuk berzikir kepada-Nya”.


Lelaki itu pun bertanya, “Sejak kapan engkau menderita penyakit ini?”


Dia menjawab, “Tidakkah cukup bagimu bahwa semua makhluk adalah hamba dan tanggungan Allah? Jika penyakit menimpa seorang hamba, maka pangaduan hanyalah kepada Allah bukan kepada hamba-hamba-Nya”.


Ibnu Abid Dunya meriwayatkan dari Ali Ibnul Hasan bin Musa, dia berkata, “Seorang lelaki berkata, “Saya akan menguji seseorang yang diuji oleh Allah”.


Lelaki itu berkata, “Lalu saya mendatangi seorang lelaki di Tharthus yang ujung-ujung kakinya sudah dimakan rayap. Lalu saya katakan kepadanya, “Bagaimana kondisimu pagi ini?”


Dia menjawab, “Demi Allah, pagi ini semua urat dan semua anggota tubuhku terasa sangat sakit. Seandainya orang-orang Romawi dengan kekafiran dan kemusyrikan mereka melihat kondisiku, pasti mereka akan merasa kasihan kepadaku. Dan tentunya Allah mengetahui hal ini. Allah menyukai hal ini terjadi kepadaku, sebagaimana saya juga menyukainya dari Allah, karena berapakah yang Dia ambil dari saya? Saya juga ingin Tuhanku memotong anggota-anggota tubuhku yang karenanya saya mendapatkan dosa, sehingga tidak tersisa di tubuhku kecuali lidahku untuk berzikir kepada-Nya”.


Lelaki itu pun bertanya, “Sejak kapan engkau menderita penyakit ini?”


Dia menjawab, “Tidakkah cukup bagimu bahwa semua makhluk adalah hamba dan tanggungan Allah? Jika penyakit menimpa seorang hamba, maka pangaduan hanyalah kepada Allah bukan kepada hamba-hamba-Nya”.