MUHAMMAD AS-SAMIN DAN TOBAT DARI TAKUT SAAT BERTEMU MUSUH

Imam Junaid berkata, “Muhammad bin Samin berkata kepadaku, ‘Pada suatu saat aku sedang dalam keadaan syauq  hingga membuatku mendapatkan sesuatu yang membuatku lupa tentang hal yang lainnya. Kemudian aku pun keluar untuk berperang dan aku tetap dalam keadaan seperti itu. Orang-orang pun berperang dan aku ikut berperang bersama mereka. Namun, jumlah musuh sangat banyak daripada jumlah kaum Muslimin. Mereka sudah saling mendekat dan akhirnya mereka bertemu hingga orang-orang Islam dirundung ketakutan karena banyaknya jumlah tentara Romawi.
    Dia berkata, “Aku melihat diriku di tempat itu sedang diselimuti rasa takut   dan perasaan itu semakin menjadi-jadi, sehingga aku pun mencaci maki diriku sendiri. Aku mencelanya dan kukatakan padanya, ‘Bohong, kamu mengaku selalu dalam keadaan syauq. Namun, ketika kamu berada di tempat yang sangat dinanti-nanti bagimu untuk keluar, kamu malah terguncang dan berubah?’”
    Sambil aku mencaci maki dan mencelanya, aku pun turun ke sungai untuk mandi. Aku lepaskan pakaianku lantas aku masuk ke sungai, aku mandi dan segera keluar. Pada saat itu ‘azimahku timbul dengan sangat menggebu-gebu dan aku tidak tahu apa itu.
    Maka, akupun keluar dengan kekuatan azimah dan segera memakai pakaianku lantas aku ambil pedangku dan aku masuk ke barisan yang ada. Aku memobilisasi dengan kekuatan azimah itu dan aku tidak tahu bagaimana diriku.
    Aku menembus barisan kaum Muslimin dan barisan pasukan Romawi sehingga aku berada di belakang mereka, kemudian aku mengumandangkan takbir. Pasukan Romawi mendengar takbir yang aku kumandangkan dan menyangka bahwa pasukan yang sedang bersembunyi keluar melawan mereka dari belakang. Mereka pun berbalik sehingga kaum Muslimin dengan mudah memukul dan membunuh pasukan Romawi karena takbir yang aku kumandangkan itu ke tengah sekitar empat ribu pasukan. Sesungguhnya Allah swt. telah menjadikan sebab kemenangan dan keberhasilan tersebut.

Berperang di Hari Pengantin

Ummu Hakim binti Harits bin Hisyam adalah istri Ikrimah bin Abi Jahal.  dia masuk Islam pada saat pembebasan Mekah dan setelah itu suaminya Ikrimah juga masuk Islam. Ikrimah syahid dalam Perang Tabuk dan istrinya juga ikut ambil bagian dalam peristiwa penting itu.
Setelah Ikrimah wafat, dia menikah dengan Khalid bin Sa’id bin Ash. Dia belum sempat menggauli istrinya karena dia ikut dalam memerangi musuh di Maraj Shufr. Di tengah perjalanan, dia bermaksud untuk menggauli istrinya, tetapi istrinya berkata, “Andaikan kamu mau bersabar sampai Allah musnahkan musuh-musuh itu.”
Dia berkata, “Aku punya firasat bahwa aku akan terbunuh dalam perang ini.”
“Baiklah kalau begitu,” kata sang istri.      
Akhirnya, dia menggauli istrinya di daerah penyeberangan yang selanjutnya dikenal dengan namanya, yaitu “Penyeberangan Ummu Hakim.” Pagi harinya Khalid bin Sa’id mengadakan pesta pernikahan. Setelah mereka selesai makan, musuh pun datang menyerang dan pecahlah perang yang dinanti-nantikan. Khalid bin Sa’id syahid dalam perang itu. Ummu Hakim juga ikut berperang di hari pengantinnya di saat aroma parfum masih semerbak dari tubuhnya. Dia berpegang pada tonggak kemah tempat dia mengadakan pesta pernikahan dan dia berhasil membunuh tujuh orang tentara Romawi.