Sifat Para Pecinta

Ahmad bin Abil Hawari berkata, “Suatu kali aku berkunjung ke rumah Abu Sulaiman ad-Darani. Ternyata, dia sedang menangis. Aku bertanya, ‘Apa yang membuatmu menangis?’
Dia menjawab, ‘Wahai Ahmad, apabila malam datang ahli mahabbah (orang-orang yang sangat cinta pada Allah) akan segera berdiri dan air mata senantiasa mengalir di pipi mereka, lalu Sang Maha Agung menyapa dan berkata, ‘Wahai Jibril, Aku akan pelihara orang yang merasa nikmat dengan kalam-Ku, bahagia dengan bermunajat kepada-Ku, dan Aku selalu memperhatikan mereka dan mendengar rintihan mereka serta melihat tangis mereka.’’
Lalu Jibril menyeru (atas perintah Sang Maha Agung), ‘Keresahan apa yang Aku lihat di wajah kalian, apakah kalian pernah diberitahukan oleh seseorang bahwa seorang kekasih akan menyiksa para kekasihnya? Ataukah pantas bagi-Ku untuk menjamu orang-orang lalu ketika mereka datang Aku biarkan mereka hanya berdiri, ketika malam datang baru mereka menjumpai-Ku? Demi Zat-Ku, aku bersumpah akan Aku jadikan hadiah-Ku untuk mereka seandainya mereka datang kepada-Ku di hari Kiamat nanti, akan Aku singkapkan wajah-Ku yang mulia untuk mereka, Aku akan memandangi mereka dan mereka bisa memandangi-Ku.’”

Al-Khansa' dan Keridhaannya kepada Qada Allah

Al-Khansa' adalah seorang penyair wanita dari Arab yang terkenal. Dia masuk Islam dan menunaikan Islam dengan baik. Dia ikut dalam peperangan Qadisiah dengan empat orang anaknya. Ketika itu dia berkata pada mereka, "Wahai anak-anakku, Kalian telah masuk Islam dan berhijrah sesuai dengan pilihan kalian. Demi Allah yang tiada tuhan selain Dia, sesungguhnya kalian adalah anak dari seorang ayah yang satu, sebagaimana juga anak dari seorang ibu yang satu. Saya tidak pernah menghianati ayah kalian, tidak juga mencemarkan nama baik paman kalian, ataupun menghinakan kemuliaan leluhur kalian, sebagaimana juga tidak pernah mengganti nasab kalian. Kalian telah mengetahui, bahwa Allah telah menjanjikan pahala yang besar bagi orang-orang muslim yang berperang melawan orang-orang kafir. Dan ketahuilah, bahwa kehidupan yang abadi itu lebih baik dari pada kehidupan yang fana. Allah berfirman,

"Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung". (Ali Imran: 200)
Maka dengan izin Allah, jika besok pagi kalian masih dalam keadaan selamat, berangkatlah berperang melawan musuh-musuh kalian dengan penuh kewaspadaan, dan mintalah kepada Allah kemenangan atas musuh-musuh kalian.
Kemudian, jika kalian menyaksikan peperangan telah berkecamuk dengan sengit dan telah mengobarkan api yang membakar, maka teroboslah barisan musuh, dan carilah pimpinannya. Lalu lawan dia di saat seluruh pasukannya disibukkan oleh dahsyatnya pertempuran. Dan berlombalah meraih kemenangan serta kemuliaan di kehidupan yang abadi".
Dengan adanya dorongan semangat tersebut, keempat orang anaknya pun terjun ke medan pertempuran dengan gagah berani, hingga mereka gugur meraih kesyahidan di jalan Allah.
Ketika al-Khansa' mengetahui bahwa keempat anaknya tersebut telah syahid di medan perang, dia mengucapkan rasa syukur kepada Allah dengan berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan saya dengan gugurnya anak-anak saya di jalan-Nya. Dan saya selalu berharap semoga kelak Allah akan mengumpulan saya dengan anak-anak saya dalam curahan rahmat-Nya yang tiada henti".
Demikianlah para wanita sahabat Nabi saw.. Mereka adalah orang-orang yang berjiwa pemberani, selalu sabar dalam menghadapi ujian, dan senantiasa ikhlas menerima  apa yang telah menjadi qada dan qadar Allah. Semoga ridha Allah selalu menyertai mereka.