TOBAT KA

Ka’ab bin Zuhair bin Abi Salma adalah salah seorang penyair zaman jahiliah yang sangat terkenal. Ia senantiasa memusuhi Islam dan Rasul-Nya sampai-sampai ia selalu menghujat Rasulullah saw. dengan syairnya.
    Setelah Allah membuka kota Mekah bagi Rasul-Nya kemudian kemenangan di Perang Hunain, Bujair bin Zuhair yang telah masuk Islam  menulis surat untuk saudaranya Ka’ab, yang memberitakan kepadanya bahwa Rasulullah saw. telah membunuh orang-orang yang dulu telah menghujatnya dan menyakitinya di Mekah. Tidak ada yang tertinggal dari para penyair Quraisy kecuali Ibnu Zab’ari dan Habirah Bin Abi Wahab. Keduanya telah melarikan diri dari tanah Mekah. Kemudian ia menasihati saudaranya untuk menyelamatkan diri dan pergi menemui Rasulullah saw. untuk bertobat dan masuk Islam. Sesungguhnya Rasulullah tidak membunuh orang yang datang kepadanya untuk bertobat dan masuk Islam.
    Ketika surat itu sampai ke tangan Ka’ab bin Zuhair, ia pun sangat sedih, orang- orang di sekelilingnya mengatakan bahwa ia akan mati. Sesungguhnya Rasulullah saw. telah menghalalkan darahnya dan orang-orang yang telah menghujat Rasulullah dengan syair-syair mereka dan perkataan mereka. Akan tetapi, Ka’ab mengharap pintu maaf dari Rasulullah, dan ia dengarkan nasihat saudaranya, lalu ia memutuskan untuk pergi ke Madinah al-Munawarah untuk mengumumkan tobat dan keislamannya kepada Rasulullah saw..
    Sampailah Ka’ab bin Zuhair di Madinah diantar seorang laki-laki temannya. Setelah shalat subuh di Masjid Nabawi, duduklah Ka’ab di hadapan Rasulullah lalu ia meletakkan tangannya di atas tangan Rasulullah saw.. Saat itu Rasulullah tidak mengenalinya, maka Ka’ab pun berkata, “Wahai Rasulullah, Ka’ab bin Zuhair telah datang untuk meminta hak perlindungan darimu dengan bertobat dan masuk Islam. Apakah engkau akan menerimanya apabila aku menghadirkannya?”
    Rasulullah saw menjawab, “Ya.”
    Ia berkata, “Akulah  Ka’ab bin Zuhair, wahai Rasulullah.“
    Ka’ab pun melantunkan bait syairnya yang terkenal di hadapan Rasulullah seraya memuji beliau. Bait syair itu dinamakan Banat Su’ad. Penggalan awalnya seperti ini:
<<>>
    Dikisahkan oleh Ibnu Ishaq bahwa ada seorang laki-laki dari kaum Anshar yang mencaci Ka’ab bin Zuhair seraya berkata, “Wahai Rasulullah, biarkan aku dan musuh Allah ini, akan aku penggal batang lehernya.”
    Rasulullah saw. kemudian berkata, “Biarkan dia, sesungguhnya dia telah datang untuk bertobat dan melepaskan apa yang dulu dia lakukan.”
    Begitulah Ka’ab bin Zuhair kembali ke jalan Allah dan masuk Islam dengan baik.

Sesungguhnya Aku Takut Azab di Hari Kiamat

Wuhaib ibnul Wird berkata, “Suatu ketika anak-anak Marwan  berkumpul di depan pintu rumah Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Datanglah Abdul Malik, putra Umar, menemui mereka. Mereka berkata, ‘Engkau bisa memohonkan izin kepada Khalifah agar kami menemuinya atau kamu sampaikan saja pada pesan dari kami Amirul Mukminin.’
‘Sampaikanlah!’ ujar Abdul Malik.
‘Sesungguhnya para khalifah sebelumnya dari kalangan Bani Umayyah sering memberi kami santunan. Mereka mengetahui posisi dan derajat kami, sementara ayahmu tidak memberi kami apa-apa.’
Abdul Malik masuk menemui ayahnya Umar bin Abdul Aziz dan menyampaikan apa yang telah mereka katakan. Umar berkata, “Katakan kepada mereka, sesungguhnya ayahku berkata pada kalian, ‘Sesungguhnya aku takut—kalau aku durhaka kepada Tuhanku—terhadap azab yang besar.’”