5. Jasadnya Diangkat ke Langit

Dia adalah Amir bin Fuhairah r.a., salah seorang yang mula-mula masuk Islam, bahkan sebelum Rasulullah saw. berdakwah di Darul Arqam. Saat itu, dia adalah seorang budak, lalu dia dibeli oleh Abu Bakar r.a. dan kemudian dimerdekakan.
Ketika Rasulullah saw. bersama Abu Bakar r.a. hijrah ke Madinah al-Munawwarah dan bersembunyi di Gua Tsur, Amir bin Fuhairah yang mengembalakan kambing Abu Bakar r.a.. Dia yang menghapus jejak Abdullah bin Abu Bakar r.a. yang pergi ke Gua Tsur menyampaikan berita dan perkembangan tentang Quraisy kepada ayahnya dan Rasulullah saw.. Pada malam harinya, dia memerah susu lalu dia mengantarkannya kepada Rasulullah dan sahabatnya di dalam gua.
Amir hijrah ke Madinah dan ikut dalam Perang Badar Kubra serta Uhud. Dia syahid dalam peristiwa Bi`ru Ma’unah pada tahun 4 H.
Ka’ab bin Malik berkata, “Rasulullah saw, mengutus beberapa orang sahabat ke Bani Sulaim termasuk Amir bin Fuhairah. Mereka diserang oleh Amir bin Thufail bersama komplotannya. Mereka membunuh seluruh sahabat yang diutus di Bi`ru Ma’unah.
Zuhri berkata, “Berita yang sampai kepadaku menyebutkan bahwa orang-orang mencari jasad Amir bin Fuhairah, tetapi mereka tidak menemukannya. Mereka yakin bahwa malaikat telah menguburkannya.” 
Ahli sejarah menyebutkan bahwa Jabbar bin Salmi yang telah menusuk tubuh Amir bin Fuhairah dalam peristiwa Bi`ru Ma’unah tersebut. Lalu Amir berkata, “Demi Allah, aku telah menang wahai Jabbar.” Kemudian dia mencabut kembali tombaknya. Jasad Amir tidak di temukan di antara jasad-jasad lainnya yang telah mati. Akhirnya, Jabbar bin Salmi masuk Islam dan keislamannya semakin hari semakin baik. Urwah bin Zubair berkata, “Mereka berpendapat bahwa malaikatlah yang telah menguburkannya.”
Hiram bin Milhan al-Anshari juga ditombak dalam kisah yang sama ketika tujuh puluh orang sahabat dibunuh secara keji, lalu dia berkata, “Aku menang, demi tuhan Ka’bah.” Rasulullah saw. sangat sedih mendengar berita itu, dan selama sebulan beliau selalu mendoakan keburukan terhadap para pembunuh tersebut.
Hal yang menarik adalah bahwa pembunuh Amir justru akhirnya masuk Islam. Penyebab masuk Islamnya adalah ucapan Amir, “Aku menang, demi tuhan Ka’bah.” Pembunuh tersebut bertanya kepada orang-orang apa makna ucapan itu. Mereka menjawab, “Sesungguhnya yang dia maksudkan dengan kemenangan itu adalah surga.” Akhirnya,  dia masuk Islam. Adapun tentang hilangnya jasad Amir hal itu adalah karamah (kemuliaan) dari Allah swt. untuknya.