3. Kelapangan Setelah Kesempitan Dalam Perang Hunain

Perang Hunain termasuk peristiwa bersejarah dalam periode awal Islam. Peristiwa itu terjadi beberapa hari setelah pembebasan Mekah al-Mukarramah ketika Hawazin dan Tsaqif bersekongkol untuk memerangi Nabi saw. setelah beliau berhasil membebaskan Mekah. Maka, Rasulullah saw. berangkat untuk menghadang mereka bersama pasukan yang ambil bagian dalam pembebasan Mekah yang berjumlah sepuluh ribu tentara. Bergabung juga bersama mereka orang-orang yang masuk Islam pada saat pembebasan Mekah sehingga jumlah mereka menjadi dua ribu tentara.

Peperangan tersebut merupakan perang pertama dimana jumlah kaum muslimin melebihi jumlah pasukan kafir, sehingga sebagian kaum muslimin ada yang berkata: "Sekarang kita tidak akan kalah karena jumlah yang sedikit."

Kaum muslimin terjun dalam kancah peperangan dengan keyakinan yang kuat bisa menang karena jumlah mereka banyak. Mereka sempat merasa ujub dengan hal itu dan lupa bahwa kemenangan tidak hanya ditentukan oleh jumlah dan perlengkapan semata, akan tetapi kemenangan datang dari sisi Allah SWT. Akhirnya mereka menerima pelajaran berharga dari Tuhan hari itu. Kaum muslimin kalah di awal peperangan hingga bumi dan segala isinya menjadi sangat sempit. Yang tetap bertahan dengan tegar hanyalah Rasulullah saw. bersama seratus orang sahabat. Akhirnya Allah menurunkan malaikat untuk berperang bersama mereka sampai akhirnya mereka menang. Kemudian Nabi menyeru segenap pasukan muslim untuk kembali ke medan perang di saat pasukan kafir sudah kalah dan mundur.

Sekarang mari kita dengar deskripsi peperangan tersebut dari salah seorang yang ikut terjun di dalamnya dan di saat itu ia masih kafir. Ia berkata: "Ketika kami berhadapan dengan sahabat-sahabat Rasulullah saw. di perang Hunain mereka tak mampu bertahan dari gempuran kami. Kami mampu menghalau dan memburu mereka. Sampai akhirnya kami berhadapan dengan seorang penunggang kuda putih. Ternyata ia adalah Rasulullah saw. Di sekitarnya kami melihat orang-orang perkasa berwajah tampan. Mereka berkata kepada kami: "Rusaklah wajah-wajah (kaum yang kafir), mundurlah kalian..." Akhirnya kami terdesak dan orang-orang tersebut naik ke atas pundak-pundak kami." 
Sesungguhnya yang dilihat oleh laki-laki tersebut adalah para malaikat yang melindungi Rasulullah saw. sebagaimana mereka juga turun sebelumnya dalam perang Badar.

Ibnu Ishak meriwayatkan dari Jubair bin Muth'im r.a, ia berkata: "Kami berada bersama Rasulullah saw. dalam perang Hunain di saat perang berkecamuk hebat. Tiba-tiba aku melihat sesuatu seperti kain hitam turun dari langit dan langsung berperang melawan musuh. Beberapa saat kemudian tiba-tiba nyamuk yang sangat banyak telah memenuhi tempat itu. Tak ayal lagi, musuhpun segera kalah sehingga kami tidak ragu bahwa itu adalah malaikat." 
Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai orang-orang beriman) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dan bercerai-berai. Kemudian Allah memberi ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada oang-orang yang beriman, dan Allah telah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikian pembalasan kepada orang-orang yang kafir. Sesudah itu Allah menerima taubat dari orang-orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." ( at-Taubah: 25-27)