Hudzaifah Ibnul Yaman dan Ayahnya yang Terbunuh

Ibnu Ishaq berkata, “Ashim bin Amir bin Qatadah memberitahu saya, dari Mahmud bin Labid, dia berkata, “Ketika Rasulullah saw. berangkat menuju Uhud, beliau mengangkat Husail bin Jabir, seorang dari Yaman, dan Tsabit bin Waqsy untuk menjadi  para wanita dan anak-anak di atas benteng.
    Lalu salah satu dari mereka, dan keduanya sama-sama sudah tua, berkata, “Saya tidak peduli apa yang kau tunggu. Demi Allah, kita berdua ini adalah peminum khamar. Sesungguhnya hari ini atau besok kita tetap akan mati. Mengapa kita tidak mengambil pedang kita kemudian kita menyusul Rasulullah saw., dan semoga Allah memberi kita syahadah?”.
    Maka keduanya segera mengambil pedang mereka, kemudian berangkat ke Uhud. Kemudian mereka langsung terjun ke medan peperangan dan tidak seorang pun yang mengetahui keberadaan mereka. Akhirnya Tsabit bin Waqsy terbunuh oleh orang-orang musyrik. Sedangkan Husail bin Jabir, tanpa sengaja  terbunuh oleh orang-orang muslim karena ketidaktahuan mereka.
    Ketika mengetahui bahwa ayahnya terbunuh oleh orang-orang muslim yang mengira dia termasuk pasukan orang-orang musyrik karena tidak berangkat bersama orang-orang muslim sehingga antara teman dan musuh tidak nampak, Hudzaifah berkata, “Demi Allah, itu ayahku”.
Maka orang-orang muslim berkata, “Demi Allah, jika kami tahu tentu kami tidak akan membunuhnya”.
Hudzaifah berkata, “Semoga Allah mengampuni kalian dan Dia Maha Pengasih”.
Lalu Rasulullah saw. membayarkan diyat ayahnya karena terbunuh secara tidak sengaja, namun Hudzaifah menyedekahkannya kepada orang-orang muslim. Sehingga hal itu menambah kebaikannya di sisi Rasulullah saw..
    Demikianlah, Hudzaifah ridha kepada qadha dan qadar Allah atas kematian ayahnya, semoga Allah meridhai mereka berdua.   

0 comments:

Post a Comment