Seorang Wanita Tua Bersama Putranya Yang Wafat

Anas r.a. menceritakan: "Aku pernah menemukan dalam umat ini tiga hal yang seandainya ada pada umat Bani Israil niscaya tak satupun umat-umat lain yang menyainginya." Kami bertanya pada Anas: "Apa yang tiga itu wahai Abu Hamzah?"
Anas menjawab: "Kami pernah duduk-duduk di Shuffah bersama Rasulullah saw. Tiba-tiba datanglah seorang wanita yang baru hijrah bersama putranya yang sudah baligh. Rasulullah saw. menyerahkan wanita itu untuk dijamu oleh istri-istri sahabat. Sementara puteranya diserahkannya pada kami.

Tak berapa setelah itu sang anak terkena wabah penyakit Madinah sehingga ia jatuh sakit selama beberapa hari. Tak lama kemudian ia wafat. Nabi sendiri yang menutup matanya kemudian menyuruh para sahabat untuk mempersiapkan penyelenggaraan jenazahnya. Ketika kami hendak memandikannya Rasulullah bersabda: "Wahai Anas, temuilah ibunya dan beritahukan kabar ini padanya."

Kemudian aku menemui ibunya dan memberi kabar tentang kematian putranya. Sang ibu datang dan duduk di kedua kaki puteranya. Ia rengkuh kedua kaki itu dan ia berkata: "Ya Allah, sesungguhnya aku telah menyerahkan diri sepenuhnya pada-Mu, aku tidak pernah mengikuti para berhala, lalu aku hijrah menuju agama-Mu dengan penuh suka. Ya Allah, jangan buat para penyembah berhala gembira dengan musibah yang menimpaku dan jangan bebankan padaku sesuatu tidak mampu aku menanggungnya."

Demi Allah, baru saja ia selesai berdoa, tiba-tiba pemuda itu menggerakkan kedua kakinya dan menyingkirkan pakaian yang menutupi wajahnya. Ia tetap hidup sampai Rasulullah saw. wafat dan juga sampai ibunya wafat." 

Kisah ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya dari Anas bin Malik, ia berkata: "Kami pernah berkunjung menjenguk seorang pemuda Anshar yang sedang sakit. Tak berapa lama setelah itu ia wafat lalu kami tutup matanya dan kami selimuti badannya. Sebagian diantara kami pergi menemui ibu pemuda tersebut dan berkata: "Ikhlaskanlah kepergiannya."
Ibunya bertanya: "Apakah ia sudah wafat?"
"Ya," jawab kami.
Ibu itu menengadahkan kedua tangannya ke langit dan berdoa: "Ya Allah, sesungguhnya aku beriman pada-Mu dan hijrah menuju rasul-Mu, apabila ditimpa kesempitan aku akan berdoa pada-Mu dan Engkau segera melapangkannya. Maka aku mohon pada-Mu ya Allah, jangan bebankan padaku musibah ini."
Anas berkata: "Tiba-tiba pemuda itu membuka pakaian yang menutupi wajahnya. Sebelum pulang ia sempat makan bersama kami."

0 comments:

Post a Comment