TOBAT HINDUN BINTI

Hindun binti ‘Atabah adalah istri Abu Sufyan bin Harb yang dulu menjadi pemimpin Quraisy dan salah seorang musuh Islam. Hindun adalah salah seorang musuh Rasulullah saw. dan umat Islam yang paling keras yang telah turut serta bergabung dengan suami dan kaumnya memerangi kaum Muslimin. Dia telah memerintahkan Wahsyi al-Habasyi untuk membunuh Hamzah bin Abdul Muththalib pada Perang Uhud, kemudian dia merobek perut Hamzah dan mengeluarkan jantungnya. Lalu dia mengunyahnya kemudian dia muntahkan. Setelah itu, dia pun menganiaya dan mencabik-cabik jasad Hamzah.
    Dia tetap dalam permusuhannya terhadap Islam selama dua puluh tahun sampai Fathu Mekah, walaupun suaminya yang menjadi pemimpin Mekah telah masuk Islam dan Rasulullah saw. telah memberi suaminya dan  penduduk Mekah rasa aman. Beliau berkata kepada Abu Sufyan, “Barangsiapa yang mengunci pintu rumahnya, dia aman. Barangsiapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan, dia aman, dan barangsiapa yang masuk ke Masjidil Haram, dia aman.”
    Abu Sufyan mengumumkan kepada penduduk Mekah keputusan Rasulullah ini. Maka Hindun memegang kepala suaminya sambil teriak, “Kamu adalah petinggi kaum yang paling jelek. Demi Allah, tidak pernah aku terluka dengan satu luka, wahai penduduk Mekah. Kalian harus benar-benar membalas dendam. Bunuhlah dia!”
    Dia pun memerintahkan kaumnya untuk membunuh suaminya karena dia telah bergabung dengan orang-orang Islam pada saat itu. Akan tetapi, Allah swt. meniupkan Islam ke dalam hatinya. Mahasuci Allah Yang Berkuasa membalikkan hati manusia. Pada hari berikutnya dari Fathu Mekah dia datang dan Allah telah memberikan taufik-Nya untuk dia bertobat. Dia berkata kepada suaminya, “Sesungguhnya aku ingin mengikuti Muhammad.”
    Suaminya pun berkata kepadanya dengan tercengang dan penuh keanehan, “Kemarin, aku mendapatkan kamu membenci omongan seperti ini.”
    Dia berkata, “Sesungguhnya demi Allah, aku tidak pernah melihat Allah disembah sebelumnya dengan penyembahan sebenarnya kecuali di masjid ini. Dan demi Allah, mereka terus shalat baik dalam keadaan berdiri, ruku, dan sujud.”
    Abu Sufyan berkata, “Sesungguhnya engkau telah melakukan apa yang telah kamu lakukan, pergilah dengan seseorang dari kaummu.”
    Kemudian dia pun pergi ke Utsman bin Affan r.a. dan bersama dia ada beberapa wanita yang telah masuk Islam dari penduduk Mekah. Utsman pun memintakannya izin dan dia pun masuk dengan menutup mukanya agar tidak dikenali karena takut Rasulullah saw. akan membalas dendam dengan apa yang telah dilakukannya terhadap paman beliau Hamzah bin Abdul Muththalib.
    Rasulullah saw. pun mengambil baiat para wanita itu dan di antara mereka adalah Hindun. Beliau berkata kepada mereka, “Kalian membaiatku untuk tidak menyekutukan Allah dengan apa pun.”
    Hindun berkata, “Demi Allah, sesungguhnya engkau pasti akan mewajibkan kepada kami satu perkara yang engkau juga mewajibkannya kepada kaum laki-laki dan kami akan mematuhinya.”
    Beliau kemudian berkata, “Janganlah kalian mencuri dan berzina.”
    Hindun berkata, “Wahai Rasulullah, apa mungkin orang merdeka itu berzina?”
    Beliau berkata kepadanya, “Sesungguhnya engkau pasti Hindun binti ‘Atabah?”
    Dia berkata, “Aku adalah Hindun binti ‘Atabah, mohon ampunlah dari apa yang telah lalu. Semoga Allah mengampuni engkau.”
    Rasulullah saw. kemudian menerima tobat dan Islamnya dan menerima baiat darinya.
    Setelah keislamannya, Hindun pun turut serta dalam beberapa peperangan bersama suaminya di jalan Allah dan wafat pada masa kekhilafahan Umar ibnul hthab r.a. tahun 14 Hijriah. Semoga Allah meridhainya.

0 comments:

Post a Comment