Menangis karena Kasihan kepada Sang Pencuri

Ibnu Jauzi menceritakan dalam Shifatush Shafwah dari Shalih bin Abdul Karim, dia berkata, “Salah seorang sahabat Fudhail dari penduduk Khurasan datang menemui Fudhail di Masjidil Haram. Keduanya lalu terlibat dalam perbincangan. Setelah itu, sahabat tersebut bangkit untuk melakukan thawaf. Tiba-tiba uangnya dicuri sejumlah enam puluh atau tujuh puluh dinar. Sahabat dari Khurasan itu kembali menemui Fudhail sambil menangis. Fudhail bertanya, ‘Ada apa denganmu?’
‘Uangku dicuri,’ jawabnya.
‘Karena itukah kamu menangis?’
‘Tidak, tetapi aku teringat bagaimana nanti pencuri itu bersamaku dihadapkan kepada Allah di hari Kiamat nanti. Oleh karena itu, aku merasa kasihan dan menangis karena iba kepadanya.’”

0 comments:

Post a Comment