Taubah al-Anbari Dan Kelapangan Setelah Kesempitan

Ibnu Hamdun dalam kitab tadzkirah-nya menulis tentang Taubah al-Anbari rahimahullah: "Taubah bercerita: "Yusuf bin Umar –salah seorang Gubernur- memaksaku untuk bekerja. Ia juga menyiksa dan mengikatku. Setelah itu ia memenjarakanku, sehingga tidak sehelaipun rambutku yang masih berwarna hitam. Pada suatu malam aku bermimpi didatangi oleh seseorang. Ia berkata: "Wahai Taubah, mereka lama memenjarakanmu?"
"Ya," jawabku.
"Mohonlah pada Allah kemaafan dan keselamatan di dunia dan akhirat sebanyak tiga kali."
(Doanya berbunyi:)
Kemudian aku terbangun lalu aku tulis doa tersebut. Aku berwudhuk dan shalat sebanyak yang aku mampu kemudian aku berdoa dengan doa tersebut sampai datangnya waktu shalat subuh.
Tiba-tiba datanglah penjaga. Ia bertanya: "Mana Taubah al-Anbari?"
Lalu ia membawaku dalam keadaan dirantai. Aku dihadapkan pada sang Gubernur. Aku masih terus membaca doa tadi. Ketika Gubernur melihatku ia segera memerintahkan untuk membebaskanku. Doa itu juga aku ajarkan pada seorang lelaki yang bersamaku dalam penjara. Laki-laki itu menceritakan: "Setiap kali aku digiring untuk disiksa lalu aku baca doa itu aku selalu dilepaskan. Suatu hari aku diseret untuk disiksa, lalu aku ingat doa itu tapi aku tidak membacanya. Akhirnya aku dicambuk seratus kali, kemudian aku baca doa itu lalu aku dilepaskan." 

0 comments:

Post a Comment