Asma` Binti Abu Bakar dan Keridhaannya Terhadap Ketentuan Allah

Asma' binti Abu Bakar ash-Shidiq adalah suami dari az-Zubair bin Awwam. Suaminya tersebut adalah seorang yang fakir. Oleh karenanya, Asma' selalu membantu keperluan suaminya. Dia membantu suaminya merawat kuda. Dia juga bekerja mengangkut korma dari kebun suaminya yang berjarak tiga farsakh dari rumahnya dengan membawanya di atas kepalanya. Selain itu, dia juga selalu menyediakan keperluan air bersih dan membuatkan roti untuk suaminya. Semuanya itu dilakukannya dengan penuh  kesabaran dan atas dasar ridha terhadap qada Allah.
Pada suatu hari, ketika sedang dalam perjalanan pulang ke rumah dengan membawa kurma di atas kepalanya, dia berjumpa dengan Rasulullah saw. di jalan. Rasulullah saw. waktu itu sedang bersama dengan beberapa orang sahabatnya. Lalu beliau memanggil Asma' dan menawarkan kepadanya untuk mengantarnya pulang dengan naik onta di belakangnya. Akan tetapi Asma' merasa malu dan menolak dengan baik tawaran tersebut sembari menceritakan kepada Rasulullah saw. bahwa suaminya, Zubair, adalah seorang yang pencemburu.
Kemudian ketika Zubair kembali ke rumah, Asma' menceritakan padanya perihal pertemuannya dengan Rasulullah saw. tersebut. Lalu setelah mendengar cerita dari istrinya itu, Zubair berkata padanya, "Sungguh demi Allah, melihat kamu bersusah payah membawa biji korma itu lebih berat bagi saya dari pada melihat kamu naik onta bersama Rasulullah saw.”.
Asma' berkata, "Demikianlah semua pekerjaan itu saya jalani sendiri, hingga Abu Bakar —ayahnya— memberikan seorang budak perempuan kepada saya. Maka saya serahkan padanya urusan merawat kuda. Sejak itu saya merasa seakan-akan dia (Abu Bakar ) telah membebaskan saya”.
Saya ( penulis ) berkata, "Asma' adalah sosok yang menggambarkan kesaban seorang muslimah dalam menghadapi kesulitan hidup bersama suaminya. Dia ridha terhadap ketentuan Allah, hidup dalam kesusahan, meskipun ayahnya seorang saudagar yang kaya. Dia menjalani kehidupannya tersebut dengan kesabaran, sampai akhirnya ayahnya memberikan padanya seorang budak perempuan untuk membantu meringankan pekerjaannya. Kemudian setelah itu, karena kesabarannya dan keikhlasannya, Allah membukakan pintu rizki bagi suaminya dengan jalan yang tidak terduga.


 

0 comments:

Post a Comment