Wahb bin Qabus dan Keponakannya, al-Harits, dan Keridhaan kepada Allah

Muhammad bin Sa’ad berkata, “Wahab bin Qabus al-Muzani dan anak lelaki saudara perempuannya, al-Harits bin Uqbah, datang dengan kambing-kambing ke Madinah dari gunung Muzayyanah. Lalu keduanya mendapati Madinah dalam keadaan sepi. Lalu Wahab bin Qabus bertanya kepada orang yang ada di situ, “Mana orang-orang?”
Dia menjawab, “Di Uhud”.
Kemudian keduanya masuk Islam, lalu pergi menemui Rasulullah saw. yang sedang berperang di Uhud, dan ketika itu orang-orang muslim dalam posisi terdesak.
    Maka keduanya pun ikut berperang bersama orang-orang muslim dengan penuh semangat. Ketika itu sekelompok orang-orang musyrik telah memisahkan diri. Lalu Rasulullah saw. bertanya, “Siapakah yang akan menghadapi sekelompok orang-orang musyrik itu?”
Wahab bin Qabus al-Muzani menjawab, “Saya”.
Lalu Qabus al-Muzani berdiri dan mengusir mereka dengan pedangnya, hingga mereka pun menjauh. Lalu Qabus al-Muzani mendatangi Nabi saw..
Kemudian muncul sejumlah orang-orang musyrik yang lain kembali muncul. Maka Rasulullah saw. bertanya, “Siapa yang akan menghadapi mereka?”
Qabus al-Muzani menjawab, “Saya”.
Maka Rasulullah saw. pun bersabda, “Berdirilah dan engkau akan mendapatkan surga”.
Maka dengan bahagia Qabus al-Muzani pun berdiri dan berkata, “Demi Allah, saya tidak akan mundur dan tidak akan minta untuk mundur”.
Lalu dia pun menyerang orang-orang musyrik tersebut dengan pedangnya, hingga dia turun dari bagian atas gunung. Kemudian dia pun terbunuh dan orang-orang musyrik pun merusak tubuhnya.
Kemudian keponakannya pun bangkit lalu berperang melawan musuh sebagaimana yang dia lakukan. Kemudian keponakan juga ikut terbunuh.
Lalu Rasulullah saw. berdiri di dekat jasad keduanya, lalu bersabda, “Semoga Allah meridhaimu dan saya ridha terhadapmu”.
Rasulullah saw. mengatakannya untuk Wahab. Kemudian Rasulullah saw. berdiri di sisi kedua kakinya, dan di tubuh Rasulullah saw. sendiri banyak luka yang membuat beliau sulit untuk berdiri. Akan tetapi beliau tetap berdiri, hingga meletakkan Qabus al-Muzani di liang lahatnya. Umar dan Sa’ad bin Malik pun berkata, “Kondisi kematian seperti apa yang lebih kami senangi dari pada kondisi seperti Qabus al-Muzani ketika bertemu Allah?”

0 comments:

Post a Comment