TOBAT ABU SUFYAN IBNUL HARITS DAN ABDULAH BIN ABI UMAYYAH R.A.

Dia adalah anak paman Rasulullah saw. dan saudara sesusuan beliau, dia adalah Abu Sufyan ibnul Harits bin Abdul Muththalib r.a.. Dia selalu menampakkan kebenciannya terhadap Islam dan Rasulullah saw. sejak dini dan ia selalu menyakiti Rasulullah dengan berbagai siksaan yang pedih ketika beliau masih di Mekah.
    Setelah dua puluh tahun penentangannya terhadap Allah swt. dan terhadap Rasul-Nya, maka Allah menginginkan kebaikan atas dirinya. Sampai suatu ketika, tebersitlah keimanan dalam hatinya dan Allah lapangkan dadanya untuk menerima Islam di tahun ke-8 Hijriah. Pada tahun itu keluarlah Abu Sufyan, anak-anaknya, serta sahabatnya yang bernama Abdullah bin Abi Umayyah ibnul Mughirah yang dulunya sama seperti dia memusuhi Islam dan Rasul-Nya selama bertahun-tahun. Kedua sahabat itu pun pergi dan Allah telah menerima tobat mereka, kemudian keduanya kembali dan mereka berhijrah menuju Madinah al- Munawwarah.
    Dalam perjalanannya ke Madinah, Abu Sufyan ibnul Harits bertemu dengan Rasulullah saw.. Turut bersama beliau tentara kaum Muslimin untuk membuka kota Mekah di sebuah daerah yang dinamakan Baiqul ‘Iqab yang terletak antara kota Mekah dan Madinah. Sedangkan, Abbas, paman Rasul telah lebih dahulu dari mereka pergi menemui Rasulullah dan bergabung bersama beliau.
    Abu Sufyan ibnul Harits dan Abdulah bin Umayyah mencari jalan untuk menemui Rasulullah. Ummul Mukminin berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, ini adalah anak pamanmu dan anak bibimu serta besanmu.”
    Lalu beliau berkata kepadanya, “Aku tidak butuh mereka. Adapun anak pamanku yang dimaksud adalah Abu Sufyan, ia telah menghancurkan harga diriku. Sedangkan anak bibiku dan besanku adalah orang yang telah mengatakan yang ingin ia katakan di Mekah.” Rasulullah pun menolak kedatangan mereka.
    Abdullah ibnul Harits pun mendengar kabar itu. Kemudian ia berkata, “Demi Allah, niscaya aku akan diizinkan dan aku akan menerima uluran tangan anakku ini yaitu Ja’far. Kemudian kita akan pergi ke seluruh pelosok dunia ini hingga kami mati kelaparan atau kehausan.”
    Nabi pun mendengar kata-katanya ini, lalu luluhlah hati beliau hingga akhrinya diizinkanlah keduanya untuk menemui beliau. Lalu keduanya meminta maaf atas apa yang telah mereka lakukan di Mekah ketika masa jahiliah, lalu keduanya masuk Islam dan langsung dibaiat.
    Mereka pun bergabung dengan iring-iringan kaum Muslimin untuk masuk ke kota Mekah al-Mukarramah. Itulah jihad mereka fi sabilillah untuk yang pertama kalinya.

0 comments:

Post a Comment