TOBAT SEORANG

    Hasan al-Bashri48 menyebutkan bahwa ada seorang wanita yang memiliki tiga kecantikan. Tidak ada seorang pun yang bisa menyentuh kecantikannya kecuali jika mau membayar sebesar seratus dinar. Pintu rumah wanita itu senantiasa terbuka.
    Maka, ketika ada seorang ‘abid yang melintas, dia melihat wanita itu dan membuatnya terkagum dan tergila-gila. Dia pun segera bekerja keras dan mengumpulkan uang sebanyak seratus dinar. Dia lantas mendatangi wanita itu dan berkata kepadanya, “Sesungguhnya kamu sangat membuatku terkagum, untuk itu aku segera bekerja untuk mengumpulkan apa yang engkau mau.”    Wanita itu berkata kepadanya, “Masuklah.”
    Dia segera masuk ke rumah wanita itu. Dari atas tempat tidur yang terbuat dari emas, wanita itu duduk di atasnya seraya berkata kepadanya, “Ke sinilah.”
    Pada saat dia meniduri wanita itu, dia ingat maqamnya di hadapan Allah. Dia pun langsung kaget bagaikan di sambar petir, lalu berkata kepada wanita itu, “Biarkan aku keluar dan pergi dan ini seratus dinar untukmu.”
    Wanita itu berkata, “Apa yang telah terjadi pada dirimu? Kau telah mengaku bahwa sesungguhnya kau telah melihatku dan membuatmu terkagum, kemudian kau pergi dan bekerja sampai akhirnya kau dapat mengumpulkan saratus dinar. Pada saat kau telah mampu menggapaiku, kau melakukan apa yang telah kaulakukan.”
    Dia berkata kepadanya, “Hanya karena takut kepada Allah swt. dan dari maqamku di hadapan-Nya, dan sekarang aku telah membencimu, dan kau menjadi orang yang paling aku benci.”
    Wanita itu berkata, “Jika kau benar, aku tidak mau mempunyai suami selain kamu.”
    Dia berkata, “Biarkan aku keluar dan pergi!”
    Wanita itu berkata, “Tidak, kecuali jika kau mau kawin denganku.”
    Dia berkata, “Tidak! Sampai aku keluar.”
    Wanita itu berkata, “Aku berjanji padamu, jika aku nanti mendatangimu, kau harus mau mengawiniku.”
    Dia menjawab, “Mudah-mudahan.”
    Kemudian dia segera mengenakan pakaiannya dan pergi dari wanita itu untuk kembali ke negerinya. Adapun wanita itu, dia telah bertobat dan kembali ke jalan Allah. Dia tinggalkan negerinya dan pergi ke negeri ‘abid yang tadi dan mencarinya. Wanita itu ditunjuki ke ‘abid tersebut. Ketika dia melihat wanita itu telah mendatanginya, dia langsung berteriak kencang, dia pun mati dan jatuh ke tangan wanita itu.
    Wanita itu berkata, “Adapun orang ini, dia telah berlalu, apakah dia mempunyai kerabat dekat?”
    Orang-orang mengatakan, “Ada adiknya, seorang yang sangat faqir.”
    Wanita itu berkata, “Aku akan mengawininya karena cintaku pada kakaknya.”
    Kemudian wanita itu kawin dengannya dan hidup bersamanya sampai keduanya meninggal dunia.

0 comments:

Post a Comment