Wahai Zat Yang Maha Pengasih

Al-Laits bin Saad berkata: "Aku diceritakan bahwa suatu kali Zaid bin Haritsah r.a menyewa seekor keledai pada seseorang untuk ia tunggangi dari Thaif. Orang yang menyewakan itu mensyaratkan padanya bahwa ia berhak menyuruhnya turun kapanpun ia kehendaki. Tiba-tiba ia menuju ke sebuah tempat dan ruangan yang sunyi, lalu ia berkata: "Turunlah." Maka Zaidpun turun. Ternyata di tempat itu banyak jasad-jasad tanpa nyawa bergelimpangan.

Ketika ia hendak membunuh Zaid, Zaid berkata: "Biarkan aku shalat dua rakaat dulu."
Orang itu berkata: "Shalatlah, sesungguhnya orang-orang yang telah menjadi bangkai ini sebelumnya juga shalat tapi itu tak berguna bagi mereka sama sekali."

Zaid menceritakan: "Setelah aku selesai shalat ia mendekat untuk membunuhku. Lalu aku berkata: "Wahai Zat Yang Maha Pengasih." Tiba-tiba ia mendengar sebuah suara memanggil: "Jangan bunuh ia." Laki-laki itu sangat ketakutan mendengar suara itu. Kemudian ia keluar tapi ia tak melihat siapa-siapa. Ia kembali masuk dan bermaksud untuk membunuh Zaid. Lalu Zaid berkata: "Wahai Zat Yang Maha Pengasih." Tiba-tiba ia mendengar suara itu kembali; "Jangan bunuh ia." Ia kembali merasa ketakutan kemudian ia keluar tapi ia tidak menemukan apa-apa. Lalu ia kembali masuk untuk membunuh Zaid. Zaid berkata: "Wahai Zat Yang Maha Pengasih." Tiba-tiba datanglah seorang penunggang kuda sambil memegang sebuah tombak besi. Di ujung tombak itu terlihat nyala api. Tombak itu ditusukkan pada punggung laki-laki itu sehingga ia roboh bersimbah darah.

Penunggang kuda asing itu berkata kepada Zaid: "Ketika engkau berdoa pertama kali dengan menyebut: "Wahai Zat Yang Maha Pengasih" aku sedang berada di langit ke tujuh. Ketika engkau berdoa kedua kalinya: "Wahai Zat Yang Maha Pengasih" aku sudah berada di langit dunia. Dan saat engkau berdoa pada kali ketiga: "Wahai Zat Yang Maha Pengasih" aku langsung turun menyelematkanmu." 

Itulah sebuah kelapangan setelah kesempitan dan ikhlas dalam memasrahkan diri kepada Allah serta tidak berputus asa dari rahmat-Nya, karena Dialah yang mengabulkan doa hamba-hamba yang berada dalam kondisi sulit dan yang menghilangkan keresahan, bencana dan penderitaan. Mahasuci dan Maha Tinggi Dia.

0 comments:

Post a Comment