Berjumpa dengan Ahmad bin Hanbal dalam Mimpi

Abu Bakar al-Marwazi berkata, “Aku bermimpi jumpa dengan Ahmad bin Hanbal. Seolah-olah dia berada di taman indah mengenakan jubah hijau. Di kepalanya ada mahkota dari cahaya. Tiba-tiba dia berjalan dengan cara yang tidak aku kenal darinya sebelumnya. Aku bertanya kepadanya, “Wahai Ahmad, jalan cara apa ini yang belum pernah aku lihat sebelumnya darimu?”
Dia menjawab, “Ini jalan para pelayan di Darus Salam (surga).”
Aku bertanya lagi, “Apa mahkota yang Anda pakai di kepala itu?”
“Sesungguhnya Tuhanku menghisabku dengan hisab yang ringan, lalu mendekatkanku kepada-Nya dan membolehkanku untuk menatap-Nya. Kemudian memakaikanku mahkota ini dan berkata, ‘Wahai Ahmad, mahkota kemegahan ini Kupakaikan kepadamu sebagaimana kau telah mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah kalam-Ku dan bukan makhluk.’”
Abu Yusuf bin Lihyan berkata, “Ketika Ahmad bin Hanbal wafat, dia bermimpi bertemu dengannya dan seolah-olah di setiap kuburan ada pelita. Dia bertanya, “Apa ini?” Dijawab, “Tidakkah kau tahu bahwa Allah telah menyinari setiap kubur berkat masuknya laki-laki ini (maksudnya Ahmad bin Hanbal, pent.) di antara mereka, bahkan ada di antara mereka yang sedang disiksa kemudian mendapat rahmat?”
Abu Ali bin Bana` berkata, “Ketika Ummul Qathi’i wafat, dia dikuburkan di samping Ahmad bin Hanbal. Pada malam harinya, dia bermimpi bertemu dengannya.  Dia bertanya, ‘Apa yang Allah lakukan kepadamu?’
Dia menjawab, ‘Wahai anakku, semoga Allah meridhaimu, kau telah menguburkanku di samping laki-laki yang turun ke kuburnya setiap malam (atau setiap malam Jumat) rahmat yang merata pada seluruh ahli kubur di sekitarnya dan aku termasuk di antara mereka.’”
Semoga Allah merahmati Imam Ahlus Sunnah wal Jamaah Imam Ahmad bin Hanbal dan memasukkannya bersama kita ke dalam luas surga-Nya.

Apa yang Allah Lakukan kepadamu?

Abdurrahman bin Mahdi berkata, “Aku bermimpi bertemu dengan Sufyan ats-Tsauri. Aku bertanya kepadanya, ‘Apa yang Allah lakukan kepadamu?’
Dia berkata, ‘Tidak lama setelah aku diletakkan di liang lahat, aku segera dihadapkan ke hadapan Allah swt.. Dia menghisabku dengan ringan, kemudian aku dipersilakan ke surga. Ketika aku tengah berkeliling di sekitar pohon-pohon dan sungai-sungainya, dan aku tidak mendengar gerakan apa pun, tiba-tiba ada sebuah suara memanggil, ‘Sufyan bin Sa’id. Kami tahu bahwa kau pernah mengutamakan Allah daripada hawa nafsumu suatu hari.’
Aku menjawab, ‘Benar, demi Allah.’ Lalu aku ditarik oleh para bidadari surga dari segala arah.”