Ya Allah Terimalah Amal Kami

Allah menguji Nabi Ibrahim dengan perintah dan larangan yang berat, dan Nabi Ibrahim menunaikannya dengan baik. Allah telah memerintahkan kepadanya untuk mengerjakan sesuatu yang sulit dikerjakan oleh orang biasa.
Al-Qur'an menjelaskan kepada kita, bahwa Allah telah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk membangun sebuah rumah suci (Ka'bah). Maka Nabi Ibrahim datang ke tempat anaknya, Nabi Isma'il di Mekah. Sesampainya di sana, sebagaimana yang ditulis dalam kitab-kitab yang bercerita tentang sejarah nabi, dia mendapati anaknya sedang meraut anak panah di bawah pohon dekat sumur zam-zam. Ketika melihat Nabi Ibrahim datang, Nabi Isma'il langsung menyambut dan memeluk ayahnya tersebut. Lalu Nabi Ibrahim berkata padanya, "Wahai Isma'il, Allah telah memerintahkan saya untuk membangun sebuah rumah suci di sini", se,bati menunjuk pada sebuah anak bukit yang lebih tinggi dari tanah di sekitarnya.
Setelah itu, Nabi Isma'il membantu ayahnya dalam memenuhi perintah Allah, yaitu membangun Ka'bah. Dia mengangkut bebatuan dari atas gunung untuk dijadikan bahan bangunan. Sedang ayahnya, dia menata bebatuan tersebut hingga menjadi bangunan. Akhirnya dengan kerja keras, keduanya pun mampu menyelesaikan bangunan Ka'bah tersebut dengan baik.
Setelah pekerjaan membangun Ka'bah itu selesai, mereka berdua berdo'a kepada Allah dengan sebuah do'a yang diberkahi, sebagaimana yang tertera dalam Al-Qur'an,

"Ya Tuhan kami terimalah dari pada kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (al-Baqarah: 127)
Demikianlah, Nabi Ibrahim telah melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dengan baik. Dia melaksanakannya dengan penuh keridhaan. Dan juga anaknya, Nabi Isma'il, telah membantu menyelesaikan tugas suci ayahnya dengan segenap keikhlasannya.