Barang Siapa Menjaga Kehormatan Dirinya, Maka Allah akan Menjaga Kehormatannya

Buku-buku biografi dan sejarah para tokoh menyebutkan bahwa pada suatu hari Hilal bin Hasan al-Bashri datang ke Madinah, lalu singgah di rumah Abu Sa’id al-Khudri r.a.. Kemudian Hilal mendengar Abu Sa’id bercerita bahwa di suatu pagi pada masa Nabi saw., dia tidak memiliki makanan sama sekali sehingga dia mengikatkan batu di perutnya untuk menahan lapar.
Lalu istrinya berkata kepadanya, “Datanglah kepada Nabi saw. dan mintalah kepada beliau”.
Abu Sa’id lalu mendatangi majelis Nabi saw. di masjid, dan ketika itu Nabi saw. sedang berceramah dan bersabda,

“Barang siapa menjaga kehormatan dirinya ( tidak meminta-minta ) maka Allah menjaga kehormatannya. Dan barang siapa merasa cukup, maka Allah memberi kecukupan kepada dirinya. Dan barang siapa meminta sesuatu kepada saya, lalu kami mempunyai apa yang dimintanya, maka kami akan memberinya dan kami akan menghiburnya. Dan barang siapa tidak meminta kepada kami dan dia merasa cukup, maka dia lebih kami senangi dari pada orang yang meminta kepada kami”.
    Abu Sa’id berkata, “Lalu saya kembali ke rumah dan saya tidak meminta sesuatu pun kepada beliau. Kemudian Allah ta’ala memberi kami rizki hingga saya tidak tahu ada sebuah rumah milik orang Anshar yang mempunyai harta lebih banyak dari kami”.
Saya katakan, “Demikianlah keutamaan bagi orang ridha kepada qadha Allah, serta keutamaan mendengar nasehat Rasulullah saw.. Dan demikianlah kondisi para sahabat ridhwaanullahi ‘alaihim.