Mu

Ibnu Abid Dunya meriwayatkan, bahwa pada suatu hari Abdul Malik bin Marwan duduk di tempat Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Kemudian makanannya pun dihidangkan. Lalu Mu’awiyah mengambil satu suapan dan mendekatkannya ke mulutnya, kemudian merenung dan berbicara pada dirinya sendiri. Kemudian mendekatkannya lagu ke mulutnya, lalu berbicara kepada dirinya sendiri. Kemudian mendekatkannya lagi ke mulutnya, lalu berbicara pada dirinya sendiri lagi. Lalu  dia meletakkan makanannya itu, tiba-tiba seseorang yang hadir di situ mengambil makanan tersebut dan memakannya. Ketika Mu’awiyah mencari makanan yang baru saja diletakkannya tersebut, dia tidak menemukannya. Maka dia berkata kepada orang-orang  tentang makanan tersebut,
“Wahai orang-orang, bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya tidak ada yang terjadi pada kalian kecuali sesuai dengan yang ditetapkan oleh Allah. Demi Allah, seseorang telah memakan makanannya satu-dua kali, namun kemudian makanan itu ditetapkan untuk orang lain”.
    Ini adalah pelajaran amali bagi qadha dan qadar Allah. Terkadang makanan sudah ada di depan mulut anda, namun Allah memberikannya kepada orang lain. Dan ini sering terjadi dalam kehidupan ini, maka apakah ada yang mengambil pelajaran darinya?