Ini Titipan Kamu Dulu

Khalifah Abbasiyah, al-Mansur memanggil Imam Abu Hanifah an-Nu’man, lalu memberinya uang sejumlah sepuluh ribu dirham, tetapi uang itu ditolak oleh Abu Hanifah dan dia segera pergi ke masjid. Para pembantu Khalifah datang ke masjid dan memaksanya untuk menerima uang itu. Akhirnya, Abu Hanifah menyuruh mereka meletakkan uang itu di kas masjid. Mereka meletakkannya di sana kemudian pergi.
Uang itu tetap berada di kas masjid, tidak pernah disentuh oleh Abu Hanifah sampai dia wafat. Putranya, Hamad, tidak berada di rumah saat ayahnya wafat. Ketika dia telah kembali dari perjalanannya, dia membawa uang itu kepada Hasan bin Qahtabah (gubernur daerah itu, pent.). Dia berkata kepada penjaga rumah Hasan, “Katakan kepada Hasan, Hamad bin Abu Hanifah ingin berjumpa.”
Ketika sudah masuk, Hamad berkata kepada sang gubernur, “Aku mendapatkan dalam wasiat ayahku, ‘Seandainya aku wafat, bawalah uang ini kepada Hasan dan katakan kepadanya ini harta yang kamu titipankan dulu kepada kami.’ Ketika Hasan melihat uang itu, dia menangis dan berkata, ‘Semoga Allah merahmati ayahmu. Dia sangat menjaga agamanya ketika banyak orang yang mengorbankan agamanya. Beginilah seharusnya ulama-ulama besar dan siapakah yang lebih besar dan agung dari Abu Hanifah?’
Semoga Allah merahmati Abu Hanifah an-Nu’man, seorang pendiri mazhab hanafi yang terkenal.