Ingat Neraka Telah Membuatku Tidak Bisa Tidur dan Lupa Syahwat

Abu Yazid Muhammad bin Hasan berkata, “Aku mendengar Abdurrahman bin Mahdi berkata, ‘Aku tak pernah bergaul dengan seseorang yang lebih lembut hatinya daripada Sufyan ats-Tsauri.’ Aku selalu memperhatikan aktivitasnya dari malam ke malam. Dia tidak tidur kecuali di awal malam, lalu dia akan bangun dalam keadaan takut dan menggigil sambil berteriak, ‘Api... api... Ingatan kepada neraka telah membuatku tidak bisa tidur, dan melupakan syahwat.’
Kemudian  dia berwudhu. Selesai berwudhu dia berkata, ‘Ya Allah, Engkau yang Mahatahu dengan kebutuhanku, tanpa perlu diberi tahu. Aku tak meminta apa-apa selain bebaskan leherku dari api neraka. Ya Tuhanku, sesungguhnya rasa takut telah membuatku sangat resah, dan itu adalah di antara nikmat-Mu kepadaku. Ya Tuhanku, seandainya aku boleh menyendiri, niscaya aku tidak akan tinggal bersama manusia sekejap mata pun.’
Kemudian dia melangkah menuju shalat. Tangisannya menghalanginya untuk melanjutkan bacaan sampai aku tak mampu mendengar bacaannya karena isak tangisnya. Aku juga tak mampu melihat wajahnya karena malu dan wibawanya yang tinggi.”
Ishaq bin Ibrahim al-Hunaini berkata, “Kami pernah berada dalam majelis Sufyan ats-Tsauri. Dia bertanya kepada seseorang apa yang dia lakukan pada malam hari. Dan orang itu menceritakannya. Semua orang yang hadir akhirnya menceritakan apa yang mereka lakukan pada malam hari. Lalu mereka berkata, ‘Wahai Abu Abdillah, kamu telah bertanya kepada kami dan telah kami jawab, sekarang beritahukan kepada kami apa yang kau lakukan pada malam hari.’
Dia berkata, ‘Pada awal malam aku akan tidur sebagaimana mestinya, dan tidak akan aku tahan, tetapi bila sudah bangun, aku tidak akan tidur kembali, demi Allah.’”