TOBAT ORANG-ORANG YANG MENYEMBAH

Musa a.s. kembali dari miqat Tuhannya, dan dia membawa papan-papan yang tertulis didalamnya nasihat dan penjabaran segala sesuatu bagi Bani Israil, dan Allah swt. telah memberitahukan rasul-Nya Musa a.s. bahwa kaumnya telah menyembah patung anak sapi selama ketidakberadaan dirinya di tengah mereka. Sesungguhnya Samiri telah menyesatkan mereka, karena Samiri ini telah dengan sengaja membuat patung anak sapi dari perhiasan yang dia pinjam dari orang-orang Mesir sebelum mereka keluar dari Mesir.
    Samiri ini telah mengambil tanah dari tanah yang telah mereka lintasi di atasnya pada saat Allah swt. membelah laut dan saat itu Jibril a.s. menunggang kudanya. Setiap kali kudanya melompat dengan bekas dari telapak kuda itu di tanah, tanah pun menjadi hijau dan tumbuh rumput, hal itu dilihat oleh Samiri. Dia pun mengambil segenggam dari tanah itu dan dia simpan. Ketika dia membuat patung anak sapi, dia menaburkannya dengan sebagian dari bekas pijakan Jibril a.s. itu, hingga patung itu pun mengeluarkan suara persis seperti anak sapi yang sebenarnya.
    “…jadi aku ambil segenggam (tanah dari) jejak rasul lalu aku melemparkannya (ke dalam api itu), demikianlah nafsuku membujukku.” (Thaahaa: 96) 
    Yang penting adalah Musa a.s. telah kembali ke kaumnya dan dia mendapatkan mereka telah menyembah patung anak sapi. Dia pun melempar papan-papan tadi dari tangannya, dan dia sangat marah sekali, dia mengajak saudaranya Harun berbicara, “Musa berkata, ‘Wahai Harun, apa yang menghalangimu ketika kau melihat mereka telah sesat, ini berarti kamu tidak mengikuti aku.’”
    Harun berkata kepadanya, “Wahai saudaraku, sesungguhnya kaum ini telah menekanku dan hampir mereka membunuhku, maka janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku dan janganlah kamu jadikan aku bersama kaum orang-orang yang zalim.”
    Musa berkata kepada Samiri si pembuat patung anak sapi, “Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) hai Samiri?”
    Samiri menjawab, “Aku mengetahui sesuatu yang tidak mereka ketahui, aku ambil segenggam dari jejak rasul lalu aku melemparkannya. Demikianlah nafsuku membujukku.”
    Musa berkata, “Pergilah kau! Maka sesungguhnya di dalam kehidupan (di dunia) engkau (hanya dapat) mengatakan, ‘Janganlah menyentuh (aku)’. Dan engkau pasti mendapat (hukuman) yang telah dijanjikan (di akhirat) yang tidak akan dapat engkau hindari, dan lihatlah tuhanmu itu yang engkau tetap menyembahnya. Kami pasti akan membakarnya, kemudian sungguh kami akan menghamburkannya (abunya) ke dalam laut (berserakan). Sungguh, Tuhanmu hanyalah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu.” (Thaahaa: 97-98)
    Samiri yang Yahudi ini telah menyesatkan kaumnya dan berkata kepada mereka bahwa Musa telah melupakan Tuhannya bagi kita, dan sesungguhnya dia pergi meminta-Nya. Kemudian Samiri membuatkan mereka patung anak sapi ini, dan sebelumnya Harun telah menasihati mereka dengan berkata kepada mereka, “Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya Tuhanmu ialah (Tuhan) Yang Maha Pemurah, ikutilah aku dan taatilah perintahku.”
    Mereka menjawab, “Kami akan tetap menyembah patung anak sapi ini, hingga Musa kembali kepada kami.”
    Setelah Musa a.s. menghancurkan patung anak sapi ini dan membuangnya ke laut kemudian dia berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Kamu benar-benar telah menzalimi dirimu sendiri dengan menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sesembahan), karena itu bertobatlah kepada Penciptamu dan bunuhlah dirimu.” (al-Baqarah: 54)
    Tobat mereka kepada Allah dari dosa besar itu adalah dengan membunuh diri mereka dengan jiwa mereka. Dikatakan bahwa pada suatu hari orang-orang yang tidak menyembah patung anak sapi itu, tangan mereka memegang pedang kemudian Allah swt. menurunkan kepada mereka kabut hitam sehingga seorang kerabat tidak lagi mengenal kerabatnya, dan seorang saudara tidak lagi mengenal saudaranya, kemudian mereka cenderung kepada para penyembah patung itu. Mereka pun membunuh dan menuai mereka. Dikatakan bahwa mereka telah membunuh di satu pagi dalam satu hari sebanyak tujuh puluh ribu jiwa. 
    Begitulah tobatnya Bani Israil dari apa yang telah mereka lakukan sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan dari sebuah dosa besar yaitu syirik dan menyekutukan Allah swt.