TOBAT SEORANG NASRANI

Ibnul Jauzi dalam kitab Shifatush Shafwah menceritakan dari Abdullah ibnul Farj seorang ahli ibadah yang berkata, “Dahulu di Mosul ada seorang Nasrani yang dikenal dengan panggilan Abu Isma’il. Suatu malam dia berjalan dan melihat seorang yang sedang shalat tahajud di lantai atap rumahnya dan sedang membaca, “…padahal apa yang di langit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan?” (Ali Imran: 83)
    Abu Isma’il an-Nasrani itu langsung berteriak dan tidak sadarkan diri, dan dia terus dalam keadaan seperti itu sampai datang waktu subuh. Ketika di pagi hari, dia masuk Islam kemudian dia pergi ke Fatah al-Mushali seorang yang zuhud. Dia meminta izin agar dapat menemaninya. Dia pun terus menemaninya dan menjadi pelayannya. Abu Isma’il pernah menangis sampai akhirnya salah satu matanya buta dan dia pun hidup dengan sebelah mata lainnya.
    Penulis katakan bahwa ini adalah hati yang tidak ada tutupannya yang telah mengetahui kebenarannya lantas mendapatkannya. Dia beriman kepadanya dan memercayainya. Dia melepas ikatan penghambaannya kepada selain Allah. Akhirnya, dia menempuh jalan para ahli ibadah dan zuhud. Dia pun selamat dengan kemuliaan dan kemurahan Allah swt..