Istri yang Setia

Masih dalam kisah-kisah para wanita, Ibnu Jauzi rahimahullah menceritakan dari Ashmu’i, dia berkata, “Aku pernah melihat di salah satu kampung seorang wanita badui yang tidak pernah bicara. Aku bertanya kepada keluarganya, “Apakah dia bisu?”
Mereka menjawab, “Tidak, bahkan dia mempunyai suara yang indah dan merdu. Suaminya sangat kagum pada suaranya dan dia tidak ingin ada orang lain yang mendengarkan suara istrinya yang merdu. Setelah itu suaminya wafat. Lalu, istrinya bersumpah demi Allah untuk tidak mendengarkan suaranya kepada siapa pun setelah suaminya meninggal dunia. Dia tidak akan bicara dengan siapa pun sebagai tanda kesetiaannya kepada suaminya dengan selalu melakukan apa yang dicintai oleh suaminya. Itulah satu bentuk kesetiaan yang sangat menakjubkan dan jarang ditemui.
Barangkali cinta dan kesetiaan semacam ini jarang ditemui di zaman kita sekarang, atau bahkan di masa-masa sebelumnya. Oleh karena itulah, kisah-kisah mereka ditorehkan oleh pena para sastrawan dan para ulama dalam karya-karya mereka. Bahkan, di antara mereka ada yang khusus membahas hal itu dalam buku-buku yang mereka tulis.

0 comments:

Post a Comment