INAYAH ALLAH KEPADA TAHIYYAH NUBIYAH

    Ibnul Jauzi rahimahullah menyebutkan dari Abu Abdurrahman Muhammad bin Husain as-Sulami dia berkata, “Aku mendengar al-Malini as-Sufi bercerita, ‘Aku pernah datang berziarah kepada Tahiyyah Nubiyah, dan aku mendengarnya dia di dalam rumahnya sedang bermunajat kepada Allah seraya berkata, ‘Wahai Yang selalu mencintaiku dan aku mencintai-Nya.’ Aku pun masuk dan mengucapkan salam kepadanya, lantas aku bertanya, ‘Wahai Tahiyyah, tidak dimungkiri kalau kamu mencintai Allah swt.. Lantas bagaimana kamu tahu kalau Dia mencintaimu?’
    Dia menjawab, ‘Ya, dahulu aku tinggal di negeri Nuba dan kedua orang tuaku beragama Kristen. Pernah ibuku mengajakku pergi ke gereja dan membawaku ke depan salib seraya berkata kepadaku, ‘Ciumlah salib ini.’
    Ketika aku ingin menciumnya, tiba-tiba aku melihat ada telapak tangan yang keluar dan mendorong mukaku, sehingga aku tidak bisa mencium salib itu. Dari situ aku mengerti bahwa inayah Allah kepadaku sudah sejak dahulu. Kemudian aku masuk Islam dan akhirnya aku menjadi salah seorang wanita ahli ibadah dan ahli zuhud.”81

0 comments:

Post a Comment