Bilal bin Rabah dan Kelapangan Setelah Kesempitan

Sahabat agung; Bilal bin Rabah sebelumnya adalah budak Umayyah bin Khalaf. Ia seorang yang berkulit sangat hitam, kurus dan tinggi. Ia sudah lama masuk Islam di Mekah saat ia masih menjadi seorang budak. Ia termasuk satu diantara tujuh orang yang pertama kali menyatakan keislamannya. 

Ketika keislamannya diketahui oleh kaum musyrikin, mereka lalu menyiksanya habis-habisan. Mereka berkata padanya: "Tuhanmu adalah Latta dan 'Uzza." Tapi ia tetap berkata: "Ahad... Ahad (esa... esa)."
Mereka lalu membawanya ke tengah-tengah padang pasir Mekah yang panas membara. Kemudian mereka seret tubuhnya di atas pasir yang membakar, lalu mereka letakkan batu besar di atas dadanya, tapi ia tetap berkata: "Ahad... Ahad..."

Suatu kali Waraqah bin Naufal lewat di depan Bilal yang sedang disiksa dan terus mengatakan: "Ahad... Ahad..." maka Waraqah berkata: "Ahad... Ahad... demi Allah wahai Bilal."
Kemudian Waraqah menemui Umayyah bin Khalaf –Allah melaknatnya- yang sedan menyiksa Bilal. Waraqah berkata: "Aku bersumpah demi Allah, jika kalian bunuh ia dalam kondisi begini sungguh aku akan menjadikan tempat ini sebagai ratapan."

Bilal terus disiksa setiap hari dalam mempertahankan agama Allah, sampai suatu ketika Abu Bakar lewat di hadapan mereka. Ia berkata pada Umayyah: "Tidakkah engkau takut kepada Allah menyiksa orang malang ini? Sampai kapan?"
Abu Bakar melanjutkan: "Aku punya seorang budak yang hitam dan kuat serta seagama denganmu (sama-sama musyrik). Aku mau engkau tukar budak ini dengan budakku."
"Aku terima," jawab Umayyah.
"Budak itu jadi milikmu," kata Abu Bakar.           

Kemudian Abu Bakar memberikan budaknya dan mengambil Bilal sebagai gantinya, lalu dimerdekakannya Bilal karena Allah. Bersama dengan Bilal, Abu Bakar juga memerdekakan enam orang budaknya sebelum hijrah.

Begitulah datang kelapangan setelah kesempitan, dari budak menjadi merdeka dan dari kafir menjadi Islam.
Umar bin Khattab pernah berkata: "Abu Bakar adalah tuan kita yang telah memerdekakan tuan kita."

Setelah itu Bilal menjadi muazzin Rasulullah dan dialah orang pertama yang mengumandangkan azan di atas Ka'bah al-Musyarrafah di saat pembebasan kota Mekah al-Mukarramah. Bahkan dialah orang pertama yang mengumandangkan azan untuk shalat dalam sejarah Islam.

0 comments:

Post a Comment