Pemilik Ikat Kepala Merah


Anas r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. mengambil sebilah pedang di Perang Uhud dan berkata, “Siapa yang siap mengambil pedang ini?”
Para sahabat membentangkan tangan mereka. Setiap mereka berkata, “Saya... saya....”
Rasulullah saw. berkata, “Siapa yang akan mengambilnya dengan haknya?”
Anas berkata, “Mereka semua lalu mundur.”
Kemudian Samak bin Kharsyah Abu Dujanah berkata, “Saya yang akan mengambilnya dengan haknya.” Lalu dia mengambilnya, dan dengan pedang itu,  dia tebas kepala-kepala kaum musyrikin.
Dalam riwayat lain Abu Dujanah bertanya, “Apa haknya?”
Rasulullah saw. menjawab, “Kau gunakan pedang ini untuk memukul musuh sampai dia tersungkur.”
Ketika  dia mengambil pedang itu, dia berkata,
“Aku yang diambil sumpah oleh kekasihku
Ketika kami berada di bukit dekat pepohonan kurma
Agar aku tidak pernah berada di belakang barisan
Aku akan tebas musuh dengan pedang Allah dan Rasul-Nya”

Zubair bin Awwam berkata, “Ketika aku minta pedang itu kepada Rasulullah dan beliau tidak memberikannya kepadaku, akan tetapi beliau memberikan kepada Abu Dujanah, aku berkata dalam hati aku adalah anak Shafiyyah, bibi Rasulullah, dan aku dari Quraisy, dan aku sudah meminta pedang itu kepada beliau sebelum Abu Dujanah, tetapi beliau malah memberikannya kepada Abu Dujanah, bukan kepadaku. Demi Allah, aku akan perhatikan apa yang akan dia lakukan dengan pedang itu. Lalu aku ikuti dia. Abu Dujanah mengeluarkan ikat kepala merah, lalu dia ikat kepalanya. Orang-orang Anshar berkata, ‘Abu Dujanah telah mengeluarkan ikat kepala kematian.’ Begitulah yang selalu mereka katakan setiap kali dia mengenakan ikat kepala itu. Lalu dia berkata, ‘Aku yang telah diambil sumpah oleh kekasihku.’ Tak seorang pun musuh yang dia jumpai, kecuali dia berhasil membunuhnya.  Semoga Allah meridhainya.”
Rasulullah saw. telah memberikan pelajaran berharga kepada kaum Muslimin bahwa tidak ada pilih kasih dalam menempatkan seseorang pada posisi yang sesuai. Beliau tidak memberikan pedang itu kepada karib kerabat yang paling dekat dengannya. Dan ternyata, Abu Dujanah r.a. tidak mengecewakan Rasulullah, dia telah menyempurnakan janji dan sumpahnya, dan berperang dengan pedang Rasulullah, serta meraih kemenangan dengan pedang itu.

0 comments:

Post a Comment