Antara Imam Ja'far bin Muhammad Dan Khalifah al-Mansur

Kita masih bersama ahli bait nabawi semoga Allah meridhai mereka sampai hari kiamat kelak. Kali ini bersama Imam Ja'far bin Muhammad rahimahullah di masa kekhilafahan Bani Abbasiyah yaitu Khalifah al-Mansur. Pernah terjadi sedikit perbedaan pendapat antara kedua orang ini. Sebagian orang kemudian menyampaikan hal-hal yang tidak baik tentang Imam pada Khalifah. Khalifah marah dan memerintahkan pengawalnya yang bernama Rabi' untuk menangkap Ja'far bin Muhammad untuk dibunuh. Khalifah berkata: "Kirimlah orang yang akan menyeret Ja'far bin Muhammad ke sini sekarang juga. Binasalah aku kalau aku tidak membunuhnya." Peristiwa itu terjadi ketika Khalifah al-Mansur datang ke Madinah al-Munawwarah pada tahun 147 H.
Rabi' berkata: "Aku sengaja mendiamkan hal itu beberapa hari supaya Khalifah melupakannya. Akan tetapi Khalifah kembali memerintahkan hal itu dan bahkan dengan nada marah.

Rabi' segera mengirim seseorang untuk menjemput Ja'far bin Muhammad. Ketika Ja'far sudah datang, seorang menteri berkata kepada Khalifah: "Ja'far bin Muhammad sedang menunggu di pintu wahai Amirul Mukminin."
"Suruh ia masuk."

Setelah masuk, Ja'far berkata: "Assalamua'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh wahai Amirul Mukminin."
Khalifah menjawab: "Semoga Allah tidak menyelamatkanmu wahai musuh Allah. Engkau telah membangkang dalam kekuasaanku dan membuat keonaran dalam kerajaanku. Binasalah aku kalau aku tidak membunuhmu."
Ja'far berkata: "Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Nabi Sulaiman diberi karunia lalu ia bersyukur, Nabi Ayyub diberi cobaan lalu ia bersabar dan Nabi Yusuf dizalimi tapi ia memaafkan, dan engkau termasuk dalam golongan itu."

Lama Khalifah tercenung. Kemudian ia mengangkat kepalanya lalu berkata: "Engkau dalam pandanganku wahai Abu Abdillah (gelar Ja'far bin Muhamad) bersih dari segala tuduhan, kepribadianmu baik dan kesalahanmu sedikit. Semoga Allah membalasimu atas budimu pada kerabatmu dengan sebaik-baik balasan yang Allah berikan pada seorang yang berbuat baik pada kerabatnya."

Kemudian Khalifah menggandeng tangan Ja'far lalu mempersilahkannya duduk di sampingnya. Lalu didatangkanlah sebotol wewangian kemudian Khalifah mengoleskannya ke tangan dan jenggot Ja'far.

Khalifah berkata ketika melepas Ja'far: "Semoga engkau berada dalam pemeliharaan dan rahmat Allah. Wahai Rabi', antarkan Abu Abdillah dan berikan padanya hadiah serta pakaian yang indah."

Rabi' berkata: "Aku lalu mengantarkannya. Kemudian aku bertanya padanya: "Aku sudah melihat apa yang tidak engkau lihat dan mendengar apa yang tidak engkau dengar. Setelah itu aku melihat apa yang juga engkau lihat, dan aku melihatmu menggerakkan kedua bibirmu membaca sesuatu, apa yang engkau baca?"

Ja'far bin Muhammad berkata: "Baik, engkau adalah salah seorang ahli bait dan engkau memiliki rasa cinta kepada ahli bait. Ketahuilah bahwa aku berkata: "Ya Allah, jagalah aku dengan 'mata-Mu' yang tak pernah tidur, peliharalah aku dengan sandaran-Mu yang tak pernah lemah, selimuti aku dengan rahmat-Mu, maafkanlah aku dengan kekuasaan-Mu, aku tidak akan binasa selama Engkau yang menjadi tumpuanku. Wahai Tuhanku, betapa banyak nikmat yang Engkau berikan padaku tapi sangat sedikit rasa syukurku namun Engkau tetap tidak menghalangi nikmat itu dariku. Betapa banyak cobaan yang Engkau timpakan tapi sangat sedikit rasa sabarku namun Engkau tidak menghinakanku. Wahai Zat yang melihatku dalam kesalahan tapi tidak membongkar aibku, wahai Yang memiliki kebaikan yang tak akan pernah berkurang selamanya, wahai yang mencurahkan nikmat yang tak terhingga banyaknya, curahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya. Dengan kekuatan-Mu hindarilah aku dari rencana pembunuhannya dan lindungilah aku dari segala kejahatannya. Ya Allah, bantulah aku dengan duniaku untuk menunaikan agamaku, meraih akhiratku dengan takwa, peliharalah aku dari apa yang membahayakanku, dan jangan serahkan penjagaan diriku kepada diriku sekejap matapun. Wahai Zat yang tidak bermudharat pada-Nya dosa siapapun dan tidak pernah berkurang keagungan-Nya karena mengampuni, ampunilah aku atas sesuatu yang tidak akan bermudharat pada-Mu dan berilah aku sesuatu yang tidak akan mengurangi keagungan-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. Aku mohon pada-Mu kelapangan yang dekat, sabar yang indah, rezeki yang luas dan selamat dari segala musibah serta mensyukuri segala keselamatan."

Begitulah, akhirnya Allah melapangkan kesempitannya dan membebaskannya dari kesulitan dengan kuasa dan kekuatan-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa terhadap segala sesuatu. 

0 comments:

Post a Comment