108. Seorang Ahli Ibadah di Tepi Pantai

Said bin Tsa’labah al-Warraq menceritakan, “Suatu malam aku bersama seorang ahli ibadah berada di sebuah pantai di daerah Sayraf. Laki-laki itu tiba-tiba menangis. Dia terus menangis sampai terbitnya fajar dan dia tidak berbicara sepatah kata pun. Tiba-tiba dia berkata, ‘Dosaku besar dan kemaafan-Mu banyak, maka kumpulkanlah antara dosaku dan kemaafan-Mu wahai Yang Maha Pemurah.’ Akhirnya, semua orang yang ada di dekatnya ikut menangis.
Boleh jadi ahli ibadah ini merasakan bahwa menangis lebih baik daripada berbicara, sehingga dia memilih untuk mengungkapkan tobat dan kembalinya kepada Allah dengan tangisan dan Allah menerima tobatnya, sehingga tangisannya menyentuh hati semua manusia di sekitarnya. Mereka dapat merasakan gemanya di dalam diri mereka, maka terjadilah sebuah keserasian yang menakjubkan dan itu lebih ampuh daripada bicara.

0 comments:

Post a Comment