Dulu Hadiah, tapi Sekarang untuk Kita adalah Sogokan

Diceritakan tentang Umar bin Abdul Aziz—seorang Khalifah Bani Umayyah yang adil—bahwa suatu kali dia menginginkan apel. Dia berkata, “Andaikan kita memiliki apel, karena baunya wangi dan rasanya lezat.”
Kemudian salah seorang keluarganya yaitu sepupunya datang membawa apel dan menghadiahkannya untuk Khalifah. Ketika sang pembantu membawa apel itu ke dalam, Khalifah berkata, “Alangkah wangi baunya, kembalikan lagi apel itu dan sampaikan salamku padanya. Katakan kepadanya bahwa hadiahmu sudah sampai pada kami seperti yang kamu inginkan.”
Amru bin Muhajir (salah seorang pegawai Umar) berkata, “Wahai Amirul Mukminin, dia adalah sepupumu dan juga anggota keluargamu, dan kamu tahu bahwa Nabi saw. menerima hadiah dan tidak menerima sedekah.”
Umar berkata, “Celaka kamu, sesungguhnya hadiah untuk Nabi adalah benar-benar hadiah, tapi saat ini untuk kita itu adalah sogokan.”
Alangkah banyaknya saat ini hadiah yang sesungguhnya adalah sogokan dan diberikan secara terang-terangan dengan menggunakan nama hadiah, tips, atau nama-nama lainnya.

0 comments:

Post a Comment