Zuhud Sufyan ats-Tsauri

Yahya bin Ayub berkata, “Aku mendengar Ali bin Tsabit mengatakan bahwa andaikan kau berjumpa dengan Sufyan ats-Tsauri di jalan menuju Mekah, dan kau mempunyai uang recehan yang ingin kau sedekahkan, sementara kau tidak mengenal Sufyan, tentu kau akan berniat untuk memberikan uang itu kepadanya. Aku tak pernah melihat Sufyan duduk di bagian depan suatu majelis sekalipun. Dia lebih suka duduk di samping dinding sambil bersila."
Dia (Sufyan) rahimahullah pernah berkata, “Sungguh aku sangat takut kepada Allah, alangkah aneh kenapa aku tidak mati, akan tetapi aku memiliki ajal yang pasti akan sampai akhirnya. Aku selalu merasa takut, dan aku berharap bahwa rasa takut itu akan meringankanku dari sesuatu yang aku khawatir akan menghilangkan pikiranku.”
Dia juga berkata, “Aku sering meletakkan tanganku di atas kepalaku pada malam hari. Setiap kali aku mendengar sebuah suara keras, aku berkata, ‘Telah datang azab kepada kita.’”
Abatsar berkata, “Suatu kali Sufyan bangun sebelum matahari tergelincir, lalu dia mendengar sebuah ayat dibacakan, ‘Maka apabila sangkakala ditiup, maka itulah hari yang serba sulit.’ (al-Muddatstsir: 8—9). Lalu  dia keluar dan berlari. Orang-orang baru menemukannya di daerah al-Hamra` lalu mereka mengembalikannya ke rumahnya.”
Dia berkata, “Tak ada kondisi yang paling sulit bagiku selain kondisi sakaratul maut. Aku takut kalau hal itu akan berat sekali bagiku, lalu aku minta untuk diringankan, tetapi tidak diperkenankan. Akhirnya, aku memperoleh fitnah (malapeteka yang besar).” 
Yahya bin Ayub berkata, “Aku mendengar Ali bin Tsabit mengatakan bahwa dia melihat Sufyan ats-Tsauri di jalan menuju Mekah. Kemudian dia memperkirakan harga seluruh perbekalannya hingga kedua sandalnya, ternyata hanya satu dirham empat daunaq (mata uang dibawah dirham, pent).”
Begitulah kondisi para ahli zuhud. Hal itu tidaklah mengherankan, karena mereka telah menjadikan dunia di tangan mereka, bukan di hati mereka. Mereka memakmurkan akhirat mereka, setelah mereka menyadari bahwa seorang mukmin di dunia ini ibarat seorang pengembara, dan seorang mukmin akan mengutamakan Allah swt. daripada hawa nafsunya dan dunia.

0 comments:

Post a Comment