AKU DISIBUKKAN CINTA SELAIN DIA

Ibnul Jauzi berkata, “Aku mendengar cerita dari sebagian para asyraf bahwa dia pernah melewati pemakaman. Di sana dia melihat seorang hamba sahaya perempuan yang cantik yang sedang mengenakan pakaian berwarna hitam. Dia pun memandangnya dan hatinya jatuh cinta padanya, dia segera menulis syair untuknya,
    Aku mengira bahwa matahari itu hanya satu
    Dan bulan purnama dipandang amatlah sangat indah
    Sampai akhirnya aku melihat kamu yang mengenakan pakaian berkabung
warna hitam
    Sementara pelipismu di atas pipi menyatu
    Aku sangat gembira dan hatiku sedang berbunga-bunga kerena asmara
    Jantung ini demikian adanya sementara air mata terus mengalir

    Jawablah suratku ini, aku ucapkan terima kasih dan gunakanlah kesempatan ini. Orang yang mencinta dan sedang dimabuk cinta telah datang. Lantas dia melempar lembaran bait syair yang ditulisnya itu ke arahnya. Wanita itu pun membacanya, lantas segera menulis jawabannya,
    Jika kamu termasuk orang yang terpandang, bersih, dan keturunan baik
    Sesungguhnya kemuliaan itu dengan tanpa embel-embel sudah terkenal
    Sesungguhnya laki-laki yang berzina adalah manusia yang tidak
mempunyai akhlak sama sekali
    Ketahuilah bahwa kamu nanti di hari Kiamat akan dihisab
    Putuskan harapanmu hanya kepada Allah dari seseorang
    Sesungguhnya hatiku jauh dari perbuatan-perbuatan keji

    Ketika dia membaca jawaban wanita itu, dia langsung mencela dirinya sendiri seraya berkata, “Bukankah wanita ini lebih berani dari kamu?”
    Pria tersebut kemudian tobat dan segera mengenakan pakaian dari bulu domba dan pergi ke Masjidil Haram. Ketika suatu hari dia sedang melaksanakan thawaf di Ka’bah, tiba-tiba dia melihat hamba sahaya itu sedang mengenakan pakaian dari bulu domba. Wanita itu berkata kepadanya, “Betapa pantasnya ini untuk seorang yang terpandang, apakah kamu sudah menikah?”
    Dia menjawab, “Dulu aku tergila-gila dalam hal ini sebelum aku mengenal Allah dan mencintai-Nya, namun sekarang aku sudah sibuk dengan cintaku kepada-Nya daripada cinta kepada selain Dia.”
    Wanita itu berkata, “Kamu telah melakukan yang terbaik.”
    Kemudian wanita itu meneruskan thawafnya sambil dia melantunkan bait syairnya,
   
Kami pun thawaf, dan dalam tahwaf itu nyata jelas suatu program
    Kami tidak lagi menghiraukan setiap mata yang memandang
dan telinga yang mendengar.51

0 comments:

Post a Comment