Peminum Khamar Dan Kelapangan Setelah Kesempitan

Qadhi at-Tanukhi menceritakan bahwa ada dua orang lelaki yang dibawa menghadap salah seorang gubernur. Salah satu diantara keduanya terbukti seorang atheis sementara yang satu lagi terbukti telah minum khamar. Terhadap si atheis dijatuhkan hukuman mati sementara peminum khamar akan didera.

Sang Gubernur menyerahkan kedua lelaki itu pada salah seorang pembantunya dan berpesan: "Bunuh yang satu ini (yang ia maksudkan adalah sang atheis) dan deralah yang satu ini (yang ia maksudkan adalah peminum khamar)."

Ketika pembantu itu menggiring kedua tertuduh tersebut untuk melaksanakan perintah sang Gubernur, tiba-tiba si peminum khamar berkata: "Wahai tuan Gubernur, serahkan aku pada orang selainnya untuk menghukumku, karena aku khawatir ia akan keliru sehingga ia malah membunuhku dan mendera temanku ini (maksudnya si atheis), dan kesalahan dalam hal ini tidak bisa ditolerir."

Mendengar hal itu sang Gubernur tertawa. Akhirnya ia dibebaskan dan si atheis tetap dibunuh.  

0 comments:

Post a Comment