TOBAT ABUL KHAIR AT-TINYANI

Ibnul Jauzi dalam kitabnya Shifatush Shafwah menyebutkan bahwa Abul Khair berada di sebuah pegunungan Antakia dan daerah sekitarnya. Dia terus mencari yang mubah dan dibolehkan agama dan tidur di antara pegunungan itu. Dia berjanji dan bersumpah kepada Allah untuk tidak akan memakan dari buah-buahan di pegunungan itu kecuali yang jatuh tertiup angin.
    Pernah suatu saat sampai beberapa hari tak satu pun buah yang jatuh ditiup angin. Suatu hari dia melihat sebuah pohon pir, dan rasa kepinginnya timbul tapi dia tidak mau melakukannya. Tiba-tiba angin meniup ranting buah itu ke arah dan mendekat dengannya, dia pun memetiknya satu buah lantas memakannya.
    Ternyata, daerah itu banyak didiami para pencuri dan penyamun. Mereka akhirnya ditangkap oleh penguasa daerah itu dan membawa mereka dan di antara mereka yang tertangkap ada Abul Khair. Amir penguasa itu memerintahkan untuk memotong tangan dan kaki mereka. Tangan Abul Khair pun dipotong. Namun, ketika mereka hendak ingin memotong kakinya, ada seseorang yang mengenalinya dan berkata kepada Amir, “Anda telah mencelakan diri Anda, ini adalah Abul Khair.”
    Sang amir pun menangis dan memintanya agar dia bisa memberi sebuah jawaban, dia pun melakukannya dan berkata, “Aku mengetahui dan menyadari dosaku.”
    Dia menunjukkan bahwa dia telah memakan buah pir, itu berarti dia telah melanggar apa yang telah dia ikrarkan di hadapan Allah.
    Penulis katakan bahwa demi Allah, wahai Abul Khair, rahmat dan maghfirah serta ampunan Allah pasti engkau dapatkan di hari Kiamat nanti.

0 comments:

Post a Comment