Syu

Ibnul Jauzi menyebutkan dari Ibnu Isma’il, dia berkata, “Pada suatu ketika saya pergi ke Madain menemui Syu’aib bin Harb. Ketika itu dia duduk di tepi sungai Dajlah. Ketika itu dia telah membangun sebuah gubuk. Di dalamnya dia menggantungkan roti dan membawa sebuah bejana. Setiap malam, dia mengambil sepotong roti dan membasahinya dengan air yang ada di dalam bejana, lalu memakannya.
Lalu dia menggerakkan tangannya yang sangat kurus yang tinggal kulit dan tulang, seraya berkata, “Apakah kelak engkau melihat daging di tanganmu? Demi Allah, saya akan mengikis daging-daging yang ada di tubuhku, hingga ketika masuk kubur saya tinggal tulang-tulang kering. Karena saya tidak ingin menjadi gemuk dan menjadi makanan cacing dan ular”.
Lalu kata-katanya itu sampai ke telinga Imam Ahmad bin Hambal. Maka Imam Ahmad berkata, “Syu’aib bin Harb telah memberatkan dirinya karena kewara’annya”.
Saya (penulis )katakan, “Wara’ dan zuhud di dunia merupakan salah satu jalan yang penting yang membawa seseorang taat kepada Allah, ridha kepada-Nya dan kepada qadha dan qadar-Nya.

0 comments:

Post a Comment