Akan Muncul dari Orang Rusak Orang yang Saleh
Dalam kitab Siyar A’lamin Nubala`, adz-Dzahabi meriwayatkan dari Imam Malik rahimahullah, “Beberapa orang anak muda datang menemui Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Mereka berkata, ‘Sesungguhnya ayah kami sudah wafat dan dia meninggalkan harta yang sekarang berada di tangan paman kami; Hamid al-Amji.’
Umar lalu memanggil Hamid al-Amji. Setelah dia datang Umar berkata kepadanya, “Engkau yang mengatakan,
Hamid yang rumahnya diguncang
Teman arak, beruban dan botak
Datang masa tua dalam cinta pada minuman
Dulu dia mulia, tetapi dia tidak bisa lepas
Hamid menjawab, “Ya.”
“Kalau demikian, aku akan menegakkan hukum had kepadamu karena kamu telah mengakui meminum khamar dan tidak akan lepas darinya.”
Hamid berkata, “Tidakkah kamu pernah mendengar firman Allah,
KHAT
“Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah engkau melihat bahwa mereka mengembara di setiap lembah, dan bahwa mereka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?” (asy-Syu’araa`: 224—226)
Umar berkata, “Adalah lebih baik bagimu wahai Hamid meninggalkan semua itu. Aku rasa kamu telah lepas dari tuduhan ini. Celakalah kamu Hamid, ayahmu adalah seorang yang saleh, tetapi kamu seorang yang jahat.”
Dia berkata, “Semoga Allah memperbaikimu, siapa di antara kita yang benar-benar serupa dengan ayahnya? Ayahmu sendiri adalah seorang yang jahat, tetapi kamu seorang yang shaleh.”
Umar melanjutkan, “Para pemuda ini mengatakan bahwa ayah mereka telah wafat dan menitipkan harta mereka padamu.”
“Mereka benar.” Lalu, dia datang membawa cap dari ayah mereka.
Hamid melanjutkan, “Aku telah membiayai mereka dari uang pribadiku, dan ini harta mereka aku serahkan dalam kondisi sempurna.”
Umar berkata, “Tidak ada yang lebih pantas memiliki uang ini daripadamu.”
Hamid berkata, “Apakah harta itu akan kembali kepadaku, padahal dia baru saja lepas dariku?”
0 comments:
Post a Comment