Antara Ali Bin Abi Thalib dan Adi Bin Hatim

Diriwayatkan oleh Ibn Asakir dalam kitabnya Tarikh Dimasyq, bahwa al-Aghar bin Sulaik al-Kufi berkata, "Suatu ketika Ali bin Abi Thalib melihat Adi bin Hatim yang nampak sedang sedih dan berduka. Lalu Ali bertanya kepadanya, "Wahai Adi apa, yang menyebabkan kamu nampak begitu sedih dan berduka?" Adi menjawab, "Bagaimana saya tidak sedih, kedua anak saya terbunuh dan saya sendiri kehilangan mata saya”.
Lalu Imam Ali menasihatinya, "Wahai Adi, barang siapa yang ridha dengan qada Allah, dan qada Allah itu pasti akan berlaku, maka dia akan mendapatkan pahala dari Allah. Dan barang siapa yang tidak ridha dengan qada-Nya, dan qada Allah itu pasti juga akan berlaku pada dirinya, maka pahala amal baiknya akan terhapus”.
Demikianlah nasihat yang diberikan Imam Ali. Yang intinya bahwa keridhaan pada qada Allah akan mendatangkan pahala yang besar dari Allah. Dan sebaliknya, ketidakridhaan terhadap qada Allah akan mendatangkan murka dari Allah dan mengakibatkan hilangnya pahala amal baik.
Sesungguhnya qada Allah itu pasti akan berlaku tanpa adanya keraguan. Oleh karenanya sudah seharusnya  bagi setiap mu'min untuk selalu ridha dan berserah. Barang siapa tidak ridha terhadap qada Allah, maka dia harus mencari tuhan lain selain Allah dan bumi lain selain bumi Allah ini. Sedangkan itu adalah suatu hal yang mustahil. Keridhaan terhadap qada Allah adalah buah dari keimanan.

0 comments:

Post a Comment