Abdullah bin Umar dan Kematian Anaknya
Ibnu Abid Dunya meriwayatkan dari Nafi’ maula Ibnu Umar, dia berkata, “Suatu ketika anak Ibnu Umar merintih-rintih karena sakit parah. Hal itu membuat Ibnu Umar bersedih, hingga beberapa orang yang melihatnya berkata, ”Sungguh kami khawatir akan terjadi sesuatu pada diri orang tua ini”. Tidak selang lama sang anak pun meninggal dunia. Lalu Ibnu Umar keluar mengiring jenazahnya dengan wajah yang tetap berseri, tidak seorang pun yang wajahnya lebih cerah dari dia kala itu. Orang pun bertanya-tanya karenanya. Maka Ibnu Umar berkata, “Kesedihan saya adalah kasih sayang baginya. Maka ketika keputusan Allah berlaku padanya saya ridha dengan keputusan itu”. Maksud dari perkataan Ibnu Umar tersebut adalah bahwa kesedihannya tatkala anaknya sakit merupakan curahan rasa kasih sayangnya terhadap sang anak. Itu adalah perasaan yang wajar, karena setiap manusia yang mencintai anak-anaknya akan merasakan hal itu. Kemudian ketika anaknya meninggal dunia sesuai dengan keputusan Allah maka dia pun ridha terhadap keputusan itu. Demikianlah seharusnya sikap seorang mu’min terhadap keputusan Tuhannya yang Maha Agung. Dan sikap seperti itu tidak akan dimiliki oleh seorang pun kecuali dia ridha terhadap qadha dan qadar Allah.
0 comments:
Post a Comment