Nabi Ibrahim dan Malaikat Maut

Ubaid bin Umair berkata, "Nabi Ibrahim sangat senang jika ada orang datang bertamu padanya. Bahkan pada suatu hari, dia pergi ke luar rumah untuk mencari orang yang mau diajak bertamu ke rumahnya. Akan tetapi setelah lama mencari, dia  tidak kunjung menemukannya. Akhirnya dia pun pulang sendirian. Kemudian sesampainya di rumah, dia melihat rumahnya ada seorang laki-laki yang sedang berdiri di dalam. Lalu dia bertanya pada laki-laki itu, "Wahai hamba Allah, apa yang membuatmu masuk rumah saya ini tanpa seizin saya?" Laki-laki itu menjawab, "Saya masuk dengan izin Tuhan rumah ini". Lalu dengan perasaan ingin tahu, Nabi Ibrahim bertanya lagi padanya, "Siapakah sebenarnya anda ini?" Laki-laki itu menjawab, "Saya adalah malaikat maut. Saya diutus Tuhan saya untuk menemui seorang hamba-Nya, lalu memberitahukan kepadanya sebuah kabar gembira dari-Nya, yaitu bahwa Allah telah memilih dia sebagai kekasih-Nya".
Setelah mendengar penuturan tamunya itu, Nabi Ibrahim bertanya padanya, "Siapakah adanya hamba Allah yang sangat beruntung itu. Sungguh demi Allah, jika kamu berkenan memberitahukannya kepada saya, maka saya akan datang menemuinya walaupun dia tinggal di negeri yang paling jauh. Lalu saya akan tinggal di dekatnya untuk menjadi tetangganya sampai ajal memisahkan kami". Lalu sang malaikat maut itu pun berkata pada Nabi Ibrahim, "Hamba Allah yang beruntung itu adalah engkau sendiri dan bukannya orang lain". Seketika itu Nabi Ibrahim pun terkejut. Lalu dia bertanya memastikan, "Benarkah saya yang kamu tuju itu?" "Ya, engkaulah orangnya", jawab malaikat maut singkat. Kemudian Nabi Ibrahim bertanya kembali, "Apa yang menyebabkan Tuhan saya berkenan memilih saya untuk menerima gelar kemuliaan ini?" Malaikat maut menjawab, "Karena engkau sering memberi dan membantu banyak orang. Dan engkau sendiri tidak pernah meminta apapun dari mereka".

0 comments:

Post a Comment