MEMILIH MATI KETIMBANG MAKSIAT
Ibnul Qayyim rahimahullah bercerita bahwa ada seorang wanita di Madinah yang mencintai seorang pemuda, padahal wanita itu telah bersuami. Kemudian wanita itu pun mengirim surat mengeluhkan cintanya dan meminta kepada pemuda itu untuk menziarahinya. Dia memintanya dengan merengek, hingga hal itu pun tersebar sampai terdengar ke seorang sahabatnya. Dia berkata kepadanya, “Utuslah ke wanita itu beberapa orang dari keluargamu untuk menasihati wanita itu dan melarangnya dan kamu mohon agar dia menyetop apa yang selama ini dia lakukan terhadapmu.”
Pemuda itu kemudian menutupi hal itu. Wanita tadi menulis surat kepadanya, entah kamu yang mendatangiku atau aku yang akan mendatangimu. Maka, pemuda itu pun menolak. Pada saat wanita itu putus asa dari usahanya tadi, dia langsung mendatangi seorang wanita yang pekerjaannya sebagai dukun dan langsung menyampaikan keinginannya kepada dukun itu untuk mengguna-gunanya kemudian dukun itu segera melakukan kerjanya.
Ketika satu malam pada saat pemuda itu sedang bersama ayahnya, tiba-tiba pemuda itu hatinya terbayang-bayang wanita tadi—karena pengaruh sihir dan guna-guna dukun itu—pemuda itu melakukan perbuatan yang membabi buta yang tidak pernah dilakukan. Dia segera shalat dan meminta perlindungan, namun masalah kian jadi tidak menentu, dia berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku, ikatlah tubuhku.”
Sang ayah bertanya, “Wahai anakku, bagaimana cerita kamu ini?”
Pemuda itu pun menceritakan perkaranya itu. Kemudian sang ayah segera mengikat anaknya dan memasukkannya ke dalam rumah. Namun, apa yang terjadi? Pemuda tersebut memukul-mukul dirinya dan dia melenguh seperti suara sapi. Setelah keadaan tenang, ternyata pemuda itu telah mati sementara darah mengalir dari hidungnya.53
Penulis mengatakan bahwa pemuda yang sangat bertakwa itu lebih memilih mati ketimbang melakukan maksiat. Sementara wanita yang jahat itu, asmaranya yang haram telah membawanya kepada kekafiran yaitu dengan melakukan sihir guna-guna terhadap pemuda itu. Hal seperti ini sering terjadi pada wanita-wanita yang melakukan apa yang disebut dengan ilmu pelet yaitu sihir dalam hal percintaan. Semua itu adalah syirik kepada Allah yang telah dilarang oleh baginda Rasulullah saw..
0 comments:
Post a Comment