Ibrahim bin Adham dan Keridhaannya kepada Allah
Yunus bn Sulaiman al-Bulkhi berkata, “Awalnya Ibrahim bin Adham termasuk orang-orang yang kaya. Harta ayahnya melimpah dan mempunyai banyak budak. Pada suatu hari Ibrahim pergi bersama para budak, para pembantu, kuda-kuda dan burung-burung elangnya untuk berburu.
Ketika dalam perjalanan, dan Ibrahim sedang memacu kudanya, tiba-tiba terdengar suara dari atasnya yang melafalkan,
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main ( saja ), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kamia?”. ( al-Mu`minuun: 115 ). Bertakwalah kepada Allah, dan engkau harus mencari bekal untuk hari yang penuh kesulitan”.
Maka Ibrahim pun langusng turun dari kudanya, kemudian meninggalkan kemewahan dunia dan beramal untuk akhirat.
Bisyr Ibnul Mundzir berkata, “Dulu, ketika saya melihat Ibrahim bin Adham, seakan-akan dia adalah tubuh tanpa daging. Apabila angin menerpanya pasti dia terjatuh. Kulitnya menjadi hitam dan dia memakai mantel”.
Ibrahim bin Basysyar berkata, “Saya mendengar Ibrahim bin Adham berkata, “Saya tidak pernah meminta bekal kepada teman-teman saya dan orang lain kecuali karena sesuatu”.
“Apa itu wahai Abu Ishaq?”, tanyaku.
Dia menjawab, “Awalnya saya tidak mau bekerja memetik buah-buahan dengan diupah. Akan tetapi kemudian mereka memerlukan saya dan mengupah saya. Maka itulah beban yang saya timpakan kepada mereka”.
0 comments:
Post a Comment