Ruh Seorang Mukmin Hidup Bebas

Diriwayatkan dari Sa'id ibnu Suqoh, ia bercerita, "ketika kami menjenguk Salman al-Farisi karena ia sedang sakit perut, Salman berkata kepada istrinya, "dimana minyak misk yang kita beli dari Balanjar itu?" istrinya menjawab, "ini dia minyak misk itu." Salman lantas berkata kembali, "tuangkan minyak itu ke dalam air, lalu aduklah, kemudian cipratkan di sekitar tempat tidurku karena sekarang ada satu golongan yang bukan dari manusia ataupun jin tengah menjengukku." Istrinya segera melakukan permintaan suaminya itu. Lantas kami pun keluar dan tidak lama berselang kami mendatanginya lagi tetapi Salman r.a. telah meninggal.

Cerita lainnya diriwayatkan dari Abdullah ibnu Salam, yaitu Salman berkata kepada Abdullah, "wahai saudaraku, bila diantara kita ada yang meninggal sebelum yang lainnya maka ia akan menjenguknya," Abdullah menjawab, "bagaimana mungkin?" Salman menimpali, "mungkin saja, karena ruh seorang mukmin hidup dengan bebas. Ia akan pergi di dunia ini sesukanya, sedangkan ruh orang kafir terpenjara di neraka Sijjin. Kemudian Salman lah yang lebih dulu meninggal."

Abdullah ibnu Salam melanjutkan ceritanya, "pada suatu siang, ketika ia sedang berbaring di tempat tidurnya, ia tertidur dan bermimpi bahwa Salman mendatanginya seraya mengucapkan salam, Abdullah menjawab salam tersebut kemudian bertanya, "wahai Abu Abdillah, bagaimana keadaan rumahmu sekarang?" Salman menjawab, "Baik, kamu harus banyak bertawakal karena sebaik-baik sesuatu itu adalah tawakal." Salman mengulangi ucapannya sampai tiga kali.

0 comments:

Post a Comment