YA ALLAH, AKU MOHON TOBAT NASUHA

    Shudqah bin Sulaiman al-Ja’far berkata, “Aku banyak melakukan perbuatan nakal, kemudian ayahku meninggal dunia. Kemudian aku pun bertobat dan menyesali semua apa yang telah aku lakukan. Tetapi aku terjerumus lagi melakukan perbuatan nakal hingga aku bermimpi dalam tidurku bertemu dengan ayahku, dia berkata kepadaku, ‘Wahai anakku, betapa bahagianya aku denganmu dan dengan amal perbuatanmu, dipamerkan kepadaku dan kami menilainya seperti perbuatan orang-orang saleh.’”
    Orang itu pun bertobat dari dosa-dosa yang telah dilakukannya dan kembali beribadah kepada Allah. Dia selalu mengulang-ulang doa yang dipanjatkannya kala malam menjelang subuh, “Ya Allah, aku memohon tobat yang sebenar-benar tobat. Wahai Yang Mahakuasa Yang membuat seseorang menjadi orang saleh, Pemberi hidayah orang-orang yang sesat, dan Maha Pengasih orang-orang yang penuh dosa.”
    Penulis berpendapat bahwa sesungguhnya Allah senantiasa menerima tobat orang-orang yang melakukan maksiat apabila orang itu bertobat dan kembali melakukan maksiat kemudian dia bertobat lagi. Selama nyawa belum sampai ke kerongkongan, selama itu pula pintu tobat senantiasa terbuka di hadapannya. Oleh sebab itu, hendaklah orang seperti itu bersegera diri untuk bertobat sebelum ajal datang menjemputnya.

0 comments:

Post a Comment