ISA BIN MARYAM DAN PENCURI

Wahib ibnul Ward berkata, “Ada cerita yang sampai kepadaku bahwa Isa Ibnu Maryam a.s. bersama seorang pengikutnya berjalan melewati seorang pencuri di bentengnya. Ketika pencuri melihat keduanya, Allah swt. menurunkan ke dalam hatinya tobat. Pencuri itu berkata kepada dirinya sendiri, ini adalah Isa Ibnu Maryam a.s. dan kalimat-Nya, dan orang ini adalah pengikut setianya, sementara kamu ini siapa wahai orang jahat? Kamu hanyalah seorang pencuri dari Bani Israil, kamu telah merampok orang di jalan dan merampas harta mereka, kamu telah sering menumpahkan darah. Kemudian dia membungkuk kepada keduanya untuk bertobat dan menyesali apa yang telah dia lakukan.”
    Ketika dia bersama keduanya, pencuri ini berkata kepada dirinya lagi, apakah kamu hendak berjalan berdampingan dengan keduanya? Sesungguhnya kamu tidak pantas untuk itu. Jalanlah di belakang keduanya sebagaimana orang-orang yang berdosa seperti kamu berjalan.
    Dia pun berjalan di belakang keduanya, maka hawari itu menoleh ke arah pencuri itu dan dia mengenalinya lantas berkata, “Lihatlah orang yang kotor dan jahat itu, dia berjalan di belakang kita.”
    Allah swt. memperlihatkan apa yang ada dalam hati keduanya, berupa penyesalan dan tobat seorang pencuri dan kesombongan serta perasaan mulai dari hawari itu terhadap dirinya.
    Allah swt. mewahyukan kepada Isa Ibnu Maryam bahwa perkara hawari itu dan seorang pencuri Bani Israil, keduanya sama-sama memulai kembali amalnya. Adapun pencuri itu, sesungguhnya apa yang telah lalu dilakukannya, telah diampuni dengan penyesalan dan tobatnya. Sementara hawari itu, ia telah menyia-nyiakan amalnya dengan menyombongkan diri sendiri dan penghinaannya terhadap tobat ini.

0 comments:

Post a Comment