TOBAT ORANG YANG MELAMPAUI BATAS KETIKA MENDENGAR AL-QUR
Abi Hisyam al-Mudzakkir bercerita, “Dahulu aku hendak ke Bashrah dan pergi ke sebuah kapal untuk berlayar. Di kapal itu ada seseorang bersama budak wanita. Orang itu berkata kepadaku, “Di sini tidak ada tempat kosong.”
Aku memintanya agar budak wanitanya itu mengantarkanku. Dia pun mengizinkan. Ketika kami berjalan orang itu mengajak kami untuk makan siang, dia pun menyediakan makanan seraya berkata, “Ajak orang miskin itu makan siang.”
Mereka mengajakku menyantap makanan karena aku memang orang miskin. Selesai makan siang, orang itu berkata kepada budak wanitanya, “Berikan minumanmu.” Dia menyuruhnya untuk menuangkan kepadaku minuman. Aku berkata, “Semoga Allah merahmatimu, aku tidak bisa meminum minuman ini.”
Budak wanita itu meninggalkanku. Dan ketika orang itu minum dia berkata kepada budaknya, “Berikan gitar itu dan berikan apa yang ada pada kamu.”
Budak wanita itu segera mengambil gitar dan langsung bernyanyi. Selesai bernyanyi, orang itu menoleh kepadaku seraya berkata, “Bukankah baik seperti ini?”
Aku menjawab, “Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan.’” (at-Takwir: 1-3) sampai akhir surah ini.
Orang itu lantas menangis seraya berkata kepada budak wanitanya, “Kamu merdeka ikhlas kerena Allah Ta’ala.”
Dia langsung membuang minumannya ke laut dan menghancurkan gitarnya, kemudian dia berkata kepadaku, “Wahai saudaraku, menurutmu, apakah Allah menerima tobatku?”
Aku menjawab, “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (al-Baqarah: 222)
Orang itu meninggalkan gaya hidup lamanya dan kecintaannya kepada dunia. Selanjutnya dia tekun shalat dan beribadah kepada Allah. Hingga akhirnya Allah awt. memberinya husnul imah dengan kebahagiaan di dunia dan akhirat dengan diterima tobatnya karena orang yang bertobat itu adalah kekasih Allah.
Seorang ahli ibadah ini dengan kepintaran dan kejujurannya kepada Allah, mampu mengubah orang yang selalu melakukan maksiat untuk kembali ke jalan Allah yang lurus, jalan penuh hidayah, dan husnul imah.
0 comments:
Post a Comment