Keridhaan Orang-orang Anshar kepada Allah dan Rasul-Nya
Dalam Kitab Shahihnya, Imam Bukhari meriwayatkan dari Anas r.a., dia berkata, “Ketika peperangan Hunain, orang-orang Hawazin, Ghathfan dan yang lainnya datang membawa hewan-hewan ternak dan budak-budak wanita mereka. Sedangkan Rasulullah saw. membawa sepuluh ribu orang dan orang-orang yang baru masuk Islam ketika Fathu Makkah. Akan tetapi mereka kemudian lari mundur, sehingga Rasulullah saw. sendirian. Maka beliau pun berseru dua kali dengan menoleh ke kanan, “Wahai orang-orang Anshar”.
Orang-orang Anshar menjawab, “Kami memenuhi panggilanmu wahai Rasulullah saw.. Kami bersamamu”.
Ketika itu Rasulullah saw. sedang menunggang Baghl putih beliau. Lalu beliau turun dan berkata, “Saya hamba dan utusan Allah”.
Kemudian orang-orang musyrik pun kalah dan orang-orang mukmin mendapatkan banyak rampasan perang. Lalu Rasulullah saw. membagi-bagikannya kepada orang-orang Muhajirin dan orang-orang yang baru masuk Islam pada Fathu Makkah, dan beliau tidak memberikan apa-apa kepada orang-orang Anshar.
Maka orang-orang Anshar pun menggerutu dan berkata, “Ketika kondisi sulit kami dipanggil, sedangkan harta rampasan perangnya diberikan kepada selain kami”.
Ketika di Quba, Rasulullah saw. mendengar keluhan orang-orang Anshar tersebut. Maka beliau pun mengumpulkan mereka dan bersabda,
“Wahai orang-orang Anshar, apa yang telah saya dengar dari kalian?”
Orang-orang Anshar pun diam.
Maka Rasulullah saw. bersabda, “Wahai orang-orang Anshar, apakah kalian tidak ridha jika orang-orang pergi membawa dunia sedangkan kalian pergi bersama rasul Allah dan membawanya ke rumah kalian?”
Orang-orang Anshar menjawab, “Kami ridha”.
Lalu Rasulullah saw. bersabda,
“Seandainya orang-orang menempuh suatu lembah dan orang-orang Anshar menempuh suatu jalan, pasti saya akan menempuh jalan yang dilalui orang-orang Anshar”.
Saya ( penulis ) katakan, “Peperangan Hunain terjadi setelah Fathu Makkah. Ketika itu kabilah-kabilah dari Hawazin dan Tsaqif memerangi Rasulullah saw. setelah Allah memberi beliau karunia berupa Fathu Makkah al-Mukarramah. Ketika itu Rasulullah saw. bersama pasukan yang menyertai beliau dalam Fathu Makkah yang jumlahnya sepuluh ribu orang, ditambah dua ribu penduduk Mekkah yang baru masuk Islam ketika Fathu Makkah dan Rasulullah saw. berkata kepada mereka, “Pergilah kalian, karena kalian bebas”.
Karena jumlah yang lebih banyak dan peralatan yang lebih unggul dari pada para musuh, orang-orang muslim pun terlena dan merasa yakin, hingga sebagian mereka ada yang berkata, “Hari ini kita tidak akan kalah karena jumlah yang sedikit”.
Akan tetapi Allah ingin mengajarkan kepada mereka bahwa mereka tidak menang karena jumlah, akan tetapi karena pertolongan dari Allah. Maka di awal peperangan mereka kalah dan mereka pun mundur, hingga bumi yang luas terasa sempit bagi mereka. Kemudian hanya seratus orang yang bersabar bersama Rasulullah saw. menghadapi para musuh, dan malaikat pun turun ikut berperang bersama beliau. Lalu orang-orang musyrik pun kalah. Lalu Rasulullah saw. memanggil orang-orang muslim, baik orang-orang Anshar dan yang lainnya. Lalu mereka datang kembali memerangi orang-orang musyrik, menawan mereka dan mengambil harta rampasan dari mereka.
Allah ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya Allah telah menolong kamu ( hai para mu`minin ) di medan peperangan yang banyak, dan ( ingatlah ) peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai berai. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir”. ( at-Taubah: 25, 26 ).
Dan orang-orang Anshar pun ridha untuk kembali ke Madinah bersama Rasulullah saw, sedangkan orang-orang muslim yang lain mengambil harta rampasan perang mereka.
0 comments:
Post a Comment